Adat Pernikahan Suku Komering Wajib Jalani Prosesi Niktiko Adok, Ini Makna dan Simbolnya

Masyarakat Suku Komering di Kabupaten OKU Timur memiliki adat dan tradisi yang masih dilestarikan saat upacara pernikahan yaitu Niktiko Adok-Foto:Arman Jaya-

MARTAPURA, KORANPALPRES.COM - Masyarakat Suku Komering di Kabupaten OKU Timur memiliki adat dan tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini, salah satunya adalah upacara pernikahan. 

Menurut hukum adat Suku Komering, jika sudah menikah wajib memiliki adok (gelaran). 

Adok adalah salah satu tradisi masyarakat Suku Komering digunakan sebagai nama panggilan untuk menunjukan kasta seorang dalam keluarga, selain itu adok juga menunjukan status sosial seseorang bagi masyarakat Suku Komering. 

Dari beberapa sumber yang dikumpulkan diketahui upacara pemberian dan pengesahan adok dilakukan oleh ketua adat, pencanang, dan penutur dalam prosesi niktiko adok pada upacara pernikahan Suku Komering.

BACA JUGA:Inilah Alasan Adat Pernikahan Rasan Tuha Tradisi Masih Dijaga Suku Komering di OKU Timur Sampai Sekarang

Dalam upacara pernikahan terdapat beberapa prosesi yaitu ratong manjau, ngocek bawang, arak-arakan, silat tigol, tari pagar pengantin, serah terima, prosesi niktiko adok, dan tari sada sabai. 

Adok diberikan dan disahkan secara adat dalam prosesi niktiko adok. 

Ketua adat memimpin jalannya prosesi mulai dari pembuka, penutup dan penyerahan sertifikat adok kepada kedua mempelai pengantin. 

Pencanang berperan memainkan instrumen canang yang digunakan penanda adok telah disahkan, dan penutur berperan membawakan vokal niktiko adok yang digunakan untuk pemberian adok dan penyampaian nasihat-nasihat. 

BACA JUGA:Lagi di OKU Timur? Yuk Kenali 4 Makanan Legendaris Suku Komering yang Masih Dilestarikan Sampai Saat Ini

Inti dari prosesi niktiko adok merupakan salah satu puncak dari upacara pernikahan. 

Maka dari itu hal yang paling penting dalam prosesi pernikahan adalah vokal niktiko adok, karena vokal tersebut menyampaikan nama adok serta nasihat tentang orang tua, keluarga dan agama untuk kedua mempelai laki-laki.

Niktiko adok adalah sastra lisan dalam bentuk pantun yang disampaikan oleh penutur bersamaan pencanang yang memainkan instrumen canang untuk pemberian serta pengesahan adok kedua mempelai dalam prosesi niktiko adok.

Pada vokal niktiko adok terdapat dua bagian yaitu pisaan dan warahan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan