Pasca Perubahan Status Bandara SMB II Palembang, Pelaku UMKM Sumsel 'Mau Tidak Mau' Bergantung Pasar Lokal
Pasca Perubahan Status Bandara SMB II Palembang, Pelaku UMKM Sumsel 'Mau Tidak Mau' Bergantung Pasar Lokal-Foto: Alhadi-koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Perubahan status Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II di Palembang, Sumatera Selatan, dari internasional menjadi domestik telah menimbulkan tantangan baru bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sumsel.
Pasca perubahan ini, para pelaku UMKM di wilayah Sumsel terpaksa harus mengandalkan konsumen lokal untuk mempertahankan usaha mereka.
Ketika diwawancarai terkait dampak perubahan tersebut, beberapa pelaku UMKM menyatakan kekhawatiran mereka.
Dengan tidak adanya penerbangan internasional langsung dari dan ke Palembang, mereka merasa bahwa akses terhadap pasar luar negeri menjadi terbatas.
BACA JUGA:Bandara SMB II Turun Kasta Jadi Domestik, DPR RI: Harus Diperiksa Ulang Demi Kepentingan Masyarakat di Sumsel
Sebelumnya, banyak dari mereka yang berhasil menarik wisatawan asing sebagai konsumen utama produk dan jasa mereka.
"Saat ini, kami harus lebih bergantung pada konsumen lokal, baik warga setempat maupun pelancong domestik, untuk menjaga kelangsungan usaha kami," ujar Merry salah seorang pelaku UMKM yang bergerak di sektor kerajinan tangan.
Hal ini juga disampaikan oleh Asosiasi UMKM Sumsel, yang mengungkapkan bahwa banyak pelaku UMKM yang mengalami penurunan omset akibat perubahan status bandara.
Meskipun upaya telah dilakukan untuk meningkatkan promosi produk lokal kepada wisatawan domestik, namun tantangan tetap besar mengingat pasar domestik pun terpengaruh oleh kondisi ekonomi dan perjalanan yang terbatas akibat pandemi Covid-19.
BACA JUGA:Evaluasi Status Bandara SMB II Palembang, DPR RI: Pikirkan Pekerja Bukan Wisatawan Asing!
Di sisi lain, beberapa pelaku UMKM juga menyatakan kesediaan mereka untuk beradaptasi dengan situasi baru.
Mereka berencana untuk lebih memperkuat kerja sama dengan pelaku bisnis lokal dan mengembangkan strategi pemasaran online untuk menjangkau konsumen di luar wilayah Sumsel.
"Mau tidak mau kita harus tetap jalan, salah satu caranya adalah dengan kerjasama dengan pelaku bisnis lokal," Ujar Atie.