https://palpres.bacakoran.co/

Gara gara Emak Lakukan Inovasi Ini Harga Sayuran Di Pagaralam Mendadak Turun

Harga sayuran di sejumlah pasar di Kota Pagaralam tercatat berangsur normal setelah sempat cukup tinggi harganya saat kemarau panjang lalu-Foto:Eko Wahyudi/-palpres

KWT ini telah menikmati hasilnya seperti terakhir kali ibu-ibu memanen sawi.

BACA JUGA:Inilah 6 Klub Top Eropa yang Berhak Sematkan Lencana Badge of Honour di Jerseynya

Ketua KWT Candi Jaya Ni Wayan Yuli mengatakan, sebelumnya KWT Candi Jaya sudah pernah menanam cabai, tomat, kubis dan lainnya.

Bisa jadi jika produksi banyak akan menjadi sentra sayuran baru.

“Pemanfaatan pekarangan tidak hanya berfokus pada penanaman sayuran, yang hasilnya untuk konsumsi sendiri atau kita jual di lingkungan sekitar sini,” ujarnya.

Nantinya, tambah Ni Wayan Yuli, dengan pemanfaat semacam itu, masyarakat dapat lebih produktif.

BACA JUGA:30 Tahun Hidup di Perantauan, Pria Ogan Ilir ini Tekuni Profesi Warisan Nenek Moyang

Selain itu masyarakat dapat mengubah pola pikir dari sebelumnya konsumen menjadi produsen.

Ia berharap kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah Kelurahan Candi Jaya dapat meningkat dari hasil pertanian.

"Nantinya, masyarakat juga mampu memproduksi sayuran dalam skala besar,” ucap dia.

Kota Pagaralam merupakan sentra produksi sayuran kubis dan sawi di Provinsi Sumatera Selatan dengan produksi terbesar dibandingkan kabupaten lainnya, namun untuk produksi tanaman cabai Kota Pagar Alam menempati urutan kelima setelah Kabupaten Ogan Komering Ilir, OKU Selatan, Banyuasin dan Musi Rawas.

BACA JUGA:Wow! Ribuan Warga Palembang Padati Halaman DPRD Sumsel Demi Ikuti Aksi Solidaritas Membela Palestina

Tanaman sayuran yang memiliki produksi paling tinggi di Kota Pagaralam adalah cabai, kubis dan petsai/sawi dengan produksi masing-masing sebesar 44,13%, 26,85% dan 20,48% dari keseluruhan produki sayuran di Kota Pagaralam.

Sebaran luas panen dan produksi tanaman sayuran dominan di Kota Pagaralam dari tahun 2016-2017.

Saat ini selepas musim kemarau panjang yang cukup membuat petani Pagaralam khawatir, masa tanam para petani diharapkan dapat kembali normal. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan