https://palpres.bacakoran.co/

Sisa Sampah Warga Desa Payo Lahat Disulap Jadi Pupuk Kompos, Ternyata Digunakan Untuk Ini

MESIN PENCACAH PUPUK : Tim Verifikasi utama KLHK, Dwi Satyo Hatmojo SP Msi didampingi Kades Payo, Hernisawati dan Perwakilan DLH Lahat, serta Ketua Gapoktan Maju Bersama mencoba pembuatan pupuk kompos, dengan mesin pencacah sampah -Bernat/koranpalpres.com-

"Memang bukan perkara mudah mengembalikannya, hanya saja, dengan sentuhan sekaligus kerjasama semua pihak tidak tutup kemungkinan akan terjadi," harapnya.

Sementara itu, Camat Merapi Barat, Drs Erlambang MM menerangkan, bahwasanya pihaknya sangat mendukung sekali Desa Payo ini mendapatkan nilai yang objektif.

BACA JUGA:Meski Tak Lagi Menjabat, Mantan Bupati Lahat Ini Bagi Hewan Kurban ke Pengurus PWI Lahat

BACA JUGA:Maraknya Judi Online, Pemdes Tanjung Kurung Lahat dan Babinsa Sampaikan 4 Himbauan untuk Warga, Ini Kata Kades

"Karena dari pengelolaan sampah, pemilihan hingga hasil yang diperoleh dapat meningkatkan kualitas, serta pendapatan tambahan bagi mereka," urainya.

Ia meminta, peran serta aktif masyarakat disini begitu mendukung sekaligus, sehingga dapat berpartisipasi agar terwujudnya Desa Payo sebagai kawasan Proklim.

"Dari apa yang kita lihat di lapangan membuktikan bahwa, apa yang di kerjakan pemdes maupun penduduknya sangat membantu sekali, mudah-mudahan hasilnya pun tidak begitu mengecewakan," harap dia.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lahat, Ir Agus Salman melalui Kepala Bidang (Kabid) Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Siti Zaleha ST MT menerangkan, untuk 2024 ini setidaknya ada 7 desa serta 1 kelurahan terpilih mengikuti Proklim.

BACA JUGA:Gak Usah Binggung Kamar Penuh Ini Solusi dari RSUD Lahat Bagi Pasien, Simak Yuk Penjelasannya

BACA JUGA:Demi Mengurangi Sampah Plastik, Ambil Daging Kurban di DLH Lahat Tak Lagi Pakai Plastik, Ternyata Gunakan Ini

"Antara lain, Desa Gunung Kembang, Kecamatan Merapi Timur, lalu Muara Maung dan Payo berada di Merapi Barat, Desa Padang, Kecamatan Pagar Gunung kemudian Pagar Dewa, Jarai selanjutnya Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan sedangkan untuk Kelurahan di Lahat Tengah," sebut dirinya.

Mekanisme penilaiannya sendiri, masih terangnya, apabila desa atau kelurahan dengan nilai lebih dari atau sama dengan 95 poin, maka berhak menerima trophy utama Proklim.

"Kalau nilainya diatas 80 tapi dibawah 95 cukup mendapatkan sertifikat utama saja. Sebab ini semua berdasarkan penilaian dari Tim Verifikasi Utama KLHK dan Tim DLH Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dengan melihat langsung kondisinya di lapangan," ulas dia.

Ia meminta, mudah-mudahan dari 7 desa serta 1 kelurahan tersebut ada dari mereka menerima trophy utama, karena sebelumnya telah dilakukan pembinaan secara intensif.

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, PKM Pagar Gunung Lahat Laksanakan Imunisasi dan Tambahan Makan Tekan Stunting

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan