Gen Z Wajib Tau! Ini Bahaya Abuse Language, Penyalahgunaan Kata Serapan dari Bahasa Asing
Abuse language menjadi sangat populer pada masa sekarang ini karena munculnya bermacam-macam trend di internet.--freepik
BACA JUGA:5 Kampus Negeri Tertua di Pulau Sumatera, Ada yang Sejak 1952, Palembang Termasuk?
Interpretasi yang salah berasal dari komunitas game seluler, kesalahan persepsi yang meluas terbentuk dengan sendirinya.
Dominasi game online modern berbasis smartphone seperti layar sentuh yang kebanyakan memakai “Analog”.
Dalam masalah ini, kata “AFK” terasa tidak digunakan pada tempatnya karena pencipta game online berbasis seluler itu menempatkan kata AFK di dalam game buatannya.
Contohnya dalam jaringan game online berbasis smartphone memberikan bukti penyalahgunaan istilah ini oleh pengguna yang berinteraksi dengan lingkungan game online tersebut.
BACA JUGA:Ini 5 Lembaga Penyusun Pemeringkatan Universitas yang Sering Dipakai Sebagai Rujukan
BACA JUGA:7 Jurusan Kuliah Punya Masa Depan Menjanjikan, Alumninya Dicari Perusahaan
Banyak dari playernya yang menggunakan kata AFK.
Pengembang game juga menambah keanehan bahasa ini dengan menggunakan istilah “AFK”.
Fenomena ini sangat kontras dengan kenyataan. Hal ini juga menciptakan ketidaksesuaian yang mencolok antara penggunaan dan makna sebenarnya.
Lalu, pemaknaan negatif dari kata AFK yang marak digunakan saat ini adalah untuk memaknai bahwa orang disebut sudah meninggal dunia.
BACA JUGA:CEK Syarat, Alur Pendaftaran, Materi Ujian dan Jadwal Seleksi Jalur Mandiri Unsri 2024
Hal ini bisa ditemukan di kolom komentar di suatu platform media online.
Contohnya, penulis pernah melihat suatu konten di platform sosial yang menunjukkan kabar duka tentang seseorang yang meninggal.