Kesantunan Berbahasa, Aset Penting bagi Mahasiswa di Lingkungan Kampus

Kesantunan berbahasa dalam lingkup universitas memiliki peran penting dalam membentuk budaya akademis yang inklusif dan efektif. --freepik

Dengan menggunakan bahasa yang jelas dan sopan, mahasiswa dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan meningkatkan kesadaran terhadap perbedaan budaya.

Kesantunan dalam berbahasa merupakan seperangkat maksim yang mengatur bentuk perilaku dalam berbahasa baik perilaku linguistik maupun ekstralinguistik. 

BACA JUGA:Kian Marak! Mahasiswa Universitas Andalas Beri Solusi Jitu Atasi Perilaku Seksual Menyimpang

BACA JUGA:Benarkah Intelijen Bisnis Nyawa Sebuah Perusahaan? ini Hasil Penelitian Mahasiswa Universitas Andalas

Menurut Leech dalam Syafruddin Sallatu mengemukakakan bahwa untuk merealisasikan kesantunan berbahasa perlu memperhatikan aspek-aspek etika bertutur, yakni prinsip kesantunan yang mencakup maksim kearifan, kedermawanan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan simpati. 

Selain itu, kesantunan juga diwujudkan dengan tuturan yang menguntungkan mitra tutur. 

Tuturan yang menguntungkan mitra tutur adalah yang tampak seperti yang disampaikan bawahan terhadap atasan.

Kesantunan berbahasa merupakan salah satu aspek kebahasaan yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional penuturnya. 

BACA JUGA:Perbedaan Bahasa dan Budaya Picu Bullying di Lingkungan Kampus, Kok Bisa? Ini Kata Mahasiswa Unand

BACA JUGA:Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel

Karena, dalam komunikasi, penutur dan petutur tidak hanya dituntut untuk menyampaikan kebenaran, tetapi juga harus tetap berkomitmen menjaga keharmonisan dalam suatu hubungan. 

Sementara menurut Walter B. Denny berpendapat bahwa etika adalah gambaran dan evaluasi alasan yang diberikan oleh orang atau kelompok untuk penilaian yang mereka buat mengenai benar dan salah atau baik dan buruk, khususnya ketika berhubungan dengan tindakan, sikap, dan kepercayaan manusia. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah cara pandang manusia ctentang tingkah laku baik dan buruk dari berbagai cara pandang kemudian dijadikan sebagai tolak ukur suatu tindakan dengan pendekatan secara rasional dan fisolofis.

Alat yang dipakai manusia baik dalam berkomunikasi, berinteraksi, maupun bersosialisasi di dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa. 

BACA JUGA:Mahasiswa Unand Ungkap Fakta Screen Time Konsumsi Media Sosial Secara Bijak bagi Generasi Digital Natives

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan