Dicoret dari PSN, Pembangunan Jalan Tol Muara Enim-Lahat-Lubuklinggau Bakal Dilanjutkan Prabowo?

Penampakan Jalan Tol Trans Sumatera di Sumatera Selatan-hutama karya-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Proyek Strategis Nasional (PSN) ternyata mencoret pembangunan jalan Tol Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau yang ada di Provinsi Sumatera Selatan dari skala prioritas Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatannya. 

Jalan tol itu bersama lima proyek jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) lain: Tol Kisaran-Rantauprapat, Tol Langsa-Lhokseumawe, Tol Lhokseumawe-Sigli, Tol Dumai-Sigambal-Rantauprapat tidak akan dilanjutkan sampai akhir tahun.

Juga ada tujuh proyek lain yang juga dicoret dari PSN menjadikan 12 proyek yang dicoret dari PSN.

Lantas selepas masa Presiden Jokowi, apakah Prabowo yang akan menjadi presiden berikutnya akan melanjutkan pembangunannya?

BACA JUGA:Inilah Rencana Proyek Jalan Tol Trans Sumatera di 2024, Tol Palembang-Betung Kapan Selesai?

Dari beberapa berita di berbagai media, Prabowo Subianto yang akan segera menduduki kursinya sebagai presiden ke-8 RI ini berjanji akan menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sejauh 2.700 kilometer dari Aceh sampai Lampung. 

Selain itu Prabowo Subianto dipercaya akan melanjutkan 32 proyek pembangunan jalan tol lain yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Pembangunan itusemata-mata dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Pemerintah terus melakukan percepatan proyek-proyek yang dianggap strategis. Proyek-proyek itu memiliki urgensi tinggi untuk dapat direalisasikan dalam kurun waktu yang singkat.

BACA JUGA:Daftar 15 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera, Proyek Jokowi yang Menghabiskan Dana Investasi Lebih Rp500 Triliun

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyusun mekanisme percepatan penyediaan infrastruktur dan penerbitan regulasi terkait sebagai payung hukum yang mengaturnya.

Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) melakukan seleksi daftar proyek-proyek dengan menggunakan mekanisme tersebut.

Sehingga, diharapkan proyek-proyek strategis dapat direalisasikan lebih cepat.

Belum lama ini, pihak Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) kembali menyampaikan nasib 58 proyek strategis nasional (PSN) yang belum juga dimulai pembangunannya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan