3 Kampung Unik di Pagaralam, Nomor 1 dan 2 Pernah Dapat Penghargaan Nasional
Salah satu ghumah baghi yang ada di Desa Wisata Tebat Lereh, Pagaralam.--internet
BACA JUGA:Pendam II Sriwijaya Latihan Menembak Senjata Ringan, Tingkatkan Kemampuan Menembak Perorangan
Ada yang unik, meski Kampung IV ini berada di Sumsel namun bahasa dominan yang digunakan di sini ialah Bahasa Jawa.
Warga yang tinggal di Kampung IV memang banyak yang berasal dari wilayah Jawa seperti Purwokerto, Wonosobo, Tegal, Kebumen, dan lain-lain.
Kampung IV itu sendiri merupakan desa yang terdapat di kaki gunung Dempo, dengan jumlah penduduk 19 kepala keluarga (KK) dan tiap keluarga berjumlah kurang lebih 4-5 orang saja.
Awal mula dibentuknya kampung IV jumlah penduduknya kurang lebih mencapai 150 KK.
BACA JUGA:Prajurit Kodim OKU Bantu Warga Cor Jalan, Bukti Kompaknya Babinsa Cempaka dengan Warga
Namun lantaran kendala penerangan dan angkutan umum untuk anak-anak sekolah banyak penduduk di sini yang pindah dan hanya tersisa 19 KK saja sampai saat ini.
Kampung IV ini pada setiap perhelatan pemilihan umum juga sering menjadi pusat perhatian.
Karena di sana ada Tempat Pemungutan Suara (TPS) tertinggi di Sumsel.
Sekarang di Kampung IV ada Balai Registrasi Dempo (Brigade) tempat para pendaki didata sebelum naik ke puncak Dempo.
BACA JUGA:Dirgahayu Korps Brigade Mobil! Berikut Sejarah Korps Brimob Sejak 14 November 1945
Jadi, kalau anda mau mendaki sebaiknya mendaftar dulu di sana agar memudahkan koordinasi kalau terjadi sesuatu dalam pendakian.
Itu tadi 3 kampung unik di Kota Pagaralam yang dapat anda kunjungi. *