Cuma 35 Menit dari Bandara SMB 2, Taman Rawa Pertama di Indonesia ada di Sumsel, Punya 55 Tanaman Langka

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Rabu , 03 Jul 2024 - 07:06

Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi diikuti Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel Koimudin dan sejumlah pejabat Pemprov Sumsel melakukan penanaman pohon menandai groundbreaking taman rawa di JSC.--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com

Lebih lanjut Elen mempersilahkan kepada pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota melakukan pembangunan taman keanekaragaman hayati di wilayah masing-masing.

“Pembangunan taman rawa ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo tentang pengarusutamaan pembangunan keanekaragaman hayati, menjaga ekosistem dan lingkungan,” tukas Pj Gubernur Elen Setiadi.

Di kesempatan yang sama, General Manager Kilang Pertamina RU III Plaju Yulianto Triwibowo menyampaikan ucapkan terima kasih atas dukungan Pemprov Sumsel dan stakeholder.

Sehingga kata Yulianto, pelaksanaan groundbreaking taman rawa atau taman hayati ini dapat terwujud sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan.

"Merupakan upaya kita bersama menjaga keanekaragaman hayati,” timpal Yulianto.

Groundbreaking taman rawa ini menurut Yulianto, bukti nyata Pertamina sebagai kilang tertua di Indonesia untuk selalu menjaga bisnis dan lingkungan di sekitarnya.

“Taman yang kita bangun hari ini adalah taman keanekaragaman hayati pertama yang dibangun di lahan basah,” tandasnya.

Tampak hadir dalam acara tersebut beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Sumsel dan tamu undangan penting lainnya.

Rencana pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati di JSC ini mulanya dibicarakan secara serius pada awal April 2024 antara PT Kilang Pertamina Unit 3 Plaju, Palembang dengan Agus Fatoni selaku Pj Gubernur Sumsel kala itu.

Keberadaan taman hayati di JSC ini sebagai upaya Pemprov Sumsel untuk menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) bagi masyarakat.

cuma 35 menit dari bandara smb 2, taman rawa pertama di indonesia ada di sumsel, punya 55 tanaman langka                            palembang, koranpalpres.com – provinsi sumatera selatan (sumsel) resmi memiliki taman rawa pertama di indonesia.
pembuatan taman rawa pertama di indonesia ini dimulai dengan groundbreaking yang dilakukan penjabat (pj) gubernur sumsel elen setiadi, selasa, 2 juli 2024.
groundbreaking taman rawa ini ditandai dengan penanaman pohon oleh pj gubernur elen setiadi bersama sejumlah pejabat pemprov sumsel dan general manager kilang pertamina ru iii plaju yulianto triwibowo.
penanaman pohon tentunya dilakukan di lokasi pembangunan taman rawa atau taman hayati, jakabaring sport city (jsc), 15 ulu, kecamatan seberang ulu 2, palembang.
baca juga:melejit! nilai tukar petani sumsel naik 3,75 persen, pj gubernur elen setiadi minta terus waspada
baca juga:terima penghargaan bergengsi dari kapolri, pj gubernur sumsel elen setiadi sampaikan sambutan yang tak biasa
dalam kata sambutannya, pj gubernur sumsel elen setiadi menuturkan, keberadaan taman rawa tersebut merupakan bagian dari salah satu kewajiban pemerintah baik provinsi, kabupaten dan kota.
"sudah tugas pemangku kepentingan atau stakeholder terkait membangun taman keanekaragaman hayati ini, diharapkan ke depannya dapat diikuti kabupaten/kota,” imbuhnya. 
menurut elen, hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita bisa mengembangkan taman hayati menjadi lebih luas, tidak hanya di sumsel melainkan di tingkat nasional. 
dia menjelaskan, wilayah sumatera bagian timur memiliki topografi berupa lahan rawa gambut yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. 
baca juga:pisah sambut pj gubernur sumsel, janji elen setiadi ke agus fatoni ga main-main
baca juga:pertama kali jadi pj gubernur sumatera selatan, ini reaksi elen setiadi 
pemanfaatan lahan rawa gambut salah satunya melalui kegiatan groundbreaking sebagai wujud dari komitmen bersama menjaga keanekaragaman hayati.
keanekaragaman hayati yang merupakan tanaman endemik sesuai dengan kondisi lahan setempat.
lebih lanjut elen mempersilahkan kepada pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota melakukan pembangunan taman keanekaragaman hayati di wilayah masing-masing.
“pembangunan taman rawa ini merupakan tindak lanjut arahan presiden joko widodo tentang pengarusutamaan pembangunan keanekaragaman hayati, menjaga ekosistem dan lingkungan,” tukas pj gubernur elen setiadi. 
baca juga:hari pertama di sumsel, pj gubernur elen setiadi tancap gas bahas hal penting ini bareng pangdam
baca juga:melza ayu rahminia elen setiadi resmi jabat pj ketua tp pkk sumsel, gantikan tyas fatoni
di kesempatan yang sama, general manager kilang pertamina ru iii plaju yulianto triwibowo menyampaikan ucapkan terima kasih atas dukungan pemprov sumsel dan stakeholder. 
sehingga kata yulianto, pelaksanaan groundbreaking taman rawa atau taman hayati ini dapat terwujud sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan. 
"merupakan upaya kita bersama menjaga keanekaragaman hayati,” timpal yulianto. 
groundbreaking taman rawa ini menurut yulianto, bukti nyata pertamina sebagai kilang tertua di indonesia untuk selalu menjaga bisnis dan lingkungan di sekitarnya. 
baca juga:hari pertama jadi pj gubernur sumatera selatan, inilah agenda kerja elen setiadi 
baca juga:terungkap! ini alasan mendagri tunjuk elen setiadi gantikan agus fatoni jadi pj gubernur sumsel
“taman yang kita bangun hari ini adalah taman keanekaragaman hayati pertama yang dibangun di lahan basah,” tandasnya.
tampak hadir dalam acara tersebut beberapa kepala organisasi perangkat daerah (opd) di lingkup pemprov sumsel dan tamu undangan penting lainnya.
rencana pembangunan taman keanekaragaman hayati di jsc ini mulanya dibicarakan secara serius pada awal april 2024 antara pt kilang pertamina unit 3 plaju, palembang dengan agus fatoni selaku pj gubernur sumsel kala itu.
keberadaan taman hayati di jsc ini sebagai upaya pemprov sumsel untuk menyediakan ruang terbuka hijau (rth) bagi masyarakat. 
baca juga:terbaik! direksi pertamina borong penghargaan bergengsi di 2 ajang internasional
baca juga:dibeli pakai add, pj walikota prabumulih tegaskan mobil kades akan dipasang stiker, warga bisa pakai!
“di jsc masih tersedia lahan yang cukup dan memang kondisinya kemungkinkan, ada rawa dan daratan yang cukup dibutuhkan untuk memanfaatkan keanekaragaman hayati,” ujar fatoni saat menerima gm pt kilang pertamina unit 3 plaju yulianto triwibowo di griya agung, palembang, senin 1 april 2024.
nantinya beber fatoni, bakal ada lahan seluas 5 ha yang digunakan untuk pembangunan taman keanekaragaman hayati. 
dengan rincian area hijau seluas 87 persen, area rendaman 3 persen dan 10 persen, sisanya untuk pembangunan infrastruktur.
“untuk merealisasikan ini, pihak pt kilang pertamina unit 3 plaju bersedia memberikan csr agar dapat membudidayakan, melestarikan, melindungi sekaligus untuk tempat wisata,” sebutnya.
baca juga:kian langka! mandi kasai jadi tradisi paling dinanti masyarakat lubuklinggau
baca juga:5 perilaku ini tandanya kucing sedang bersedih, jangan dibiarkan! 
dia berharap kedepannya taman keanekaragaman hayati dapat dijadikan destinasi wisata bernuansa alam bagi masyarakat sumsel. 
rencananya akan ada banyak makhluk hidup, baik itu tumbuhan maupun hewan yang dibudidayakan di lokasi ini.
“nanti juga bakal ada banyak hewan dan tumbuhan yang dikembangkan di taman hayati, nah nanti bisa jadi tempat pelestarian alam,” ucap fatoni.
dalam kesempatan ini dilakukan penandatanganan mou antara pj gubernur sumsel agus fatoni dengan gm pt kilang pertamina unit 3 plaju yulianto triwibowo.
baca juga:sambut hangat, beginilah suasana audiensi pangdam ii sriwijaya dengan manajemen palembang ekspres
baca juga:dukung pembangunan di sumsel, kilang pertamina plaju dan pemprov sumsel bangun taman rawa di jakabaring
mou (memorandum of understanding) ini terkait kerjasama pembangunan taman hayati di jsc.
masih di kesempatan yang sama, kepala dinas lingkungan hidup dan pertanahan provinsi sumsel edward chandra menyebut akan ada banyak tanaman yang ditanam di taman hayati ini. 
tidak kurang 55 tanaman langka yang bakal dikembangkan di lokasi tersebut antara lain tumbuhan meranti, tembesu, mesawa dan lain-lain.
“selain untuk wisata, taman ini bisa untuk lokasi penelitian dan pendidikan, untuk sumber genetik tumbuhan dan tanaman lokal, menjadi sumber bibit dan benih, sekaligus menambah ruang terbuka hijau,” pungkas edward.