Penting Dibaca! 8 Mahasiswi Universitas Andalas Ungkap Arti Penting Kesantunan Berbahasa di Media Sosial
Penting Dibaca! 8 Mahasiswi Universitas Andalas Ungkap Arti Penting Kesantunan Berbahasa di Media Sosial--freepik
Pembelajaran kesantunan berbahasa di media sosial merupakan pendidikan sejak dini yang harus diajarkan kepada pengguna media sosial.
Dengan sudah tertanamnya sikap sopan santun sejak dini, maka penggunanya mampu mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari maupun di media sosial.
Berbahasa santun tidak hanya tentang menggunakan kata-kata sopan, tetapi juga memperhatikan konteks situasi, usia lawan bicara, dan norma sosial yang berlaku.
Terdapat definisi dari istilah “Kesantunan Berbahasa” yang telah dikaji oleh para peneliti.
BACA JUGA:Gelar Muswil IV di Whyndam OPI Hotel, ini Daftar Agenda yang Dibahas IGRA Sumsel
Omar (2002) mengaitkan ‘Kesantunan Berbahasa‘ dengan penggunaan bahasa sehari-hari yang tidak dapat menimbulkan kegusaran, kemarahan, dan rasa tersinggung dari pihak pendengar.
a. Bentuk atau Contoh Ketikan Mahasiswa yang Kurang Baik di Media Sosial
Ada banyak bentuk atau contoh ketikan mahasiswa yang kurang baik di media sosial yang sering digunakan oleh mahasiswa, seperti:
- Dalam bahasa Indonesia, contohnya menggunakan nama binatang seperti anjing, babi, monyet, dll.
BACA JUGA:Kesantunan Berbahasa, Aset Penting bagi Mahasiswa di Lingkungan Kampus
Beberapa contoh lainnya dengan melesetkan nama Binatang seperti anjir, anjrit, anjay, dll.
- Dalam bahasa daerah yang bersifat kasar, contohnya di minang kato ampek santiang.
- Dalam bahasa asing, seperti bahasa Korea yaitu kata shibal, dan dibahasa Jepang salah satunya yaitu kuso, dan contoh lainnya yaitu kata fuck pada bahasa Inggris.
- Ketikan yang mengandung unsur sarkas, menghina, mengejek, atau lain hal yang membuat orang lain marah, tidak senang, atau tersinggung serta tidak nyaman.