Dibalik Limbah Elektronik, Bisa Menciptakan Emas? Begini Proses Mengekstraksi Kekayaan dari Barang Bekas
Dibalik Limbah Elektronik, Bisa Menciptakan Emas? Begini Proses Mengekstraksi Kekayaan dari Barang Bekas--YT/ Daftar Top
KORANPALPRES.COM - Apakah kamu pernah memikirkan apa yang terjadi pada limbah elektronik yang sudah tidak terpakai? Ternyata, di balik tumpukan barang bekas tersebut terdapat potensi besar untuk menciptakan emas secara efisien dan ramah lingkungan.
Emas adalah logam mulia yang lunak dan mudah ditempa, sering digunakan dalam perhiasan dan berbagai komponen elektronik.
Meskipun emas telah ditambang sebanyak 3.400 ton di Bumi sejak penemuan awalnya, perkiraan cadangan emas yang tersisa di bawah tanah hanya sekitar 51.700 ton.
Oleh karena itu, daur ulang memainkan peran penting dalam mempertahankan ketersediaan emas di dunia.
BACA JUGA:Jalan Tol Trans Sumatera Rp12,5 Triliun Singkirkan 12 Jam menjadi 3,5 Jam: Hemat Waktu, Hemat Biaya!
BACA JUGA:Ini Rekomendasi 6 Parfum Mawar yang Tepat Jadi Wishlist Kamu, Lembut dan Klasik
Studi menunjukkan bahwa daur ulang emas dari barang bekas, seperti perhiasan dan limbah elektronik, berkontribusi sekitar 35% dari total sirkulasi emas global antara tahun 2005 hingga 2010.
Emas dapat didaur ulang hingga 90% dari perhiasan bekas dan 10% sisanya berasal dari limbah elektronik, seperti komputer.
Pada limbah elektronik, meskipun hanya ada sekitar 1 gram emas per lima komputer, proses pertambangan untuk mencapai jumlah ini membutuhkan penggalian sebanyak 2 ton bijih emas.
Oleh karena itu, proses daur ulang menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
BACA JUGA:Menjadi Jembatan Terbesar di Palembang, Dulunya Jembatan Ini Bukan Bernama Ampera, Ada yang Tahu?
BACA JUGA:Berikan Kejutan, Kapolres Prabumulih Datangi Tokoh Agama
Jerman dikenal sebagai salah satu negara dengan teknologi daur ulang emas yang canggih.
Mereka menggunakan komputer lama sebagai bahan baku utama, terutama motherboard yang mengandung sejumlah kecil emas dalam mikroprosesornya.