Lestarikan Arca Megalit Besemah, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel Konservasi Situs Sinjar Bulan
Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel telah menyelesaikan konservasi terhadap Arca Manusia Situs Megalitik Nek Nambing di Desa Sinjar Bulan, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat.--koranpalpres.com
LAHAT, KORANPALPRES.COM – Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Provinsi Sumatera Selatan atau BPK Wilayah VI Sumsel terus melakukan upaya pelestarian sejumlah arca Megalit Besemah.
Arca Megalit Besemah merupakan sejumlah megalit yang terdapat di dataran tinggi Besemah yakni Sumatera bagian Selatan.
Terbaru, Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel telah menyelesaikan konservasi terhadap Arca Manusia Situs Megalitik Nek Nambeng atau Nek Nambing.
Arca Manusia Situs Megalitik Nek Nambing ini berlokasi di Desa Sinjar Bulan, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel
BACA JUGA:Tembus Rekor MURI, 2 Daerah di Sumsel ini Miliki Situs Megalitik Terbanyak di Indonesia
TTBUPP Bidang Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemerintah Kabupaten Lahat, Mario Andramartik membenarkan telah dikonservasinya Arca Manusia Situs Megalitik Nek Nambing, Desa Sinjar Bulan, Gumay Ulu, Lahat.
Pihak yang mengkonservasinya sambung Mario yakni tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Untuk tahun ini, Arca Manusia Situs Megalitik Nek Nambing merupakan situs pertama yang dikonservasi oleh Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel.
“Selanjutnya, Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel akan melakukan hal yang sama terhadap situs Tebing Tinggi dan situs Tegur Wangi, keduanya di Pagaralam,” imbuh Mario.
BACA JUGA:Widya Wisata Megalitikum, Siswa Secaba Terpesona Peninggalan Sejarah Lahat
Mario berharap kepada Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel agar secara bertahap dapat melakukan konservasi di setiap situs yang ada di Sumsel.
“Selain itu juga pengamanan terhadap benda megalitik dengan pagar yang kokoh karena yang ada saat ini sangat riskan dan rentan pengrusakan dan pencurian,” tukasnya.