Persoalan Listrik Di Muratara Tak Ada Solusi, Bangun Gardu Induk Rp250 Miliar Terbengkalai, Ini Kondisinya
Persoalan Pembangkit Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel belum menemukan solusi tepat-Foto:Hengki Pransis-palpres
BACA JUGA:Shopee Live Tingkatkan Pertumbuhan Penjual Lokal Hingga 82 Kali pada Festival Belanja 11.11
Disisi lain, petugas PLN setempat secara berkala melakukan tebas bayang di sepanjang kabel PLN, agar pada saat hujan, angin tidak ada gesekan, sehingga meminimalisir lampu PLN mati.
Meski begitu, hingga akhir 2023 persoalan lampu PLN mati belum ada tindak lanjut dan penyelesaian.
Di masyarakat bermacam spekulasi bermunculan, ada yang terang terangan menyalahkan pemerintah dan pihak PLN, ada juga yang menyalahkan pihak ketiga pembangunan GI.
"Cita cita pemekaran, agar persoalan di masyarakat cepat di atasi, salah satunya persoalan lampu PLN yang sering mati,"kata warga Kabupaten Muratara, Kamis 16, Nopember 2023.
Warga mengatakan, persoalan lampu PLN sudah lama terjadi masih Kabupaten Musi Rawas, hingga saat ini 2023 lampu PLN masih sama.
"Artinya belum ada progres yang signifikan ditiup angin sedikit saja sudah mati, hujan sedikit saja sudah mati," ujar warga.
Emosi warga memuncak, pembayaran di tekan oleh pihak PLN sedangkanpenggunaan listrik tidak memuaskan.
Tak jarang warga meluangkan emosinya di media sosial facebook dengan mencibir pihak pemangku kebijakan.
BACA JUGA:Koptu Suhada Dinobatkan Babinsa Terbaik di Lampung, Pangdam II Sriwijaya Berikan Pesan Ini!
Besar harapan keluhan itu bisa di dengar dan ada penyelesaian persoalan.
Dampak buruk dari sering mati lampu PLN tak jarang peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, kulkas, lampu, serta peralatan kantor Pemerintah seperti komputer rusak.
"Bola lampu sering putus, harga paling mahal paling bagus tapi putus juga karena lampu PLN kayak diskotik," kata warga. *