Persoalan Listrik Di Muratara Tak Ada Solusi, Bangun Gardu Induk Rp250 Miliar Terbengkalai, Ini Kondisinya

Persoalan Pembangkit Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel belum menemukan solusi tepat-Foto:Hengki Pransis-palpres

MURATARA - Persoalan Pembangkit Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel belum menemukan solusi tepat.

Semenjak pemekaran dari Kabupaten induk Musi Rawas, besar harapan masyarakat persoalan padamnya lampu bisa diatasi dengan baik.

Ada usaha yang di lakukan Pemerintah Kabupaten pada masa ke masa, periode pertama defenitif Pemerintahan Muratara membangun GI di Desa Lubuk Rumbai Baru, Kecamatan Rupit.

Tak main main anggaran yang dikuncurkan dari pusat sebesar 250 miliar, pemerintah daerah mengatasi pembebasan lahan dan kelangsungan pembangunan.

BACA JUGA:‘Senandung Palestina’ Bikin Penonton Menangis di Festival Teater, Begini Jalan Ceritanya

Pembangunan Gardu Induk (GI) sudah berjalan, dengan harapan GI tersebut bisa menambah daya gedor kelistrikan di Muratara.

Dengan harapan sewaktu hujan, angin sedikit, kondisi kelistrikan di Muratara tetap stabil.

Mirisnya, GI yang menghabiskan anggaran ratusan miliar itu tidak selesai dan di tinggal begitu saja.

Hingga 2023 lokasi pembangunan dan tengkorak GI tenggelam ditelan rerumputan.

BACA JUGA:Tim Satgas Karhutla Bubar, Ini Luasan Lahan Terbakar di Ogan Ilir

Periode kedua defenitif Pemerintahan Muratara sempat kembali berkomunikasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Pada 5 Februari 2021 Pemerintah Kabupaten langsung datang ke PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Palembang. 

Pemerintah Kabupaten berkoordinasi dengan PLN agar pembangunan Gardu Induk di Muratara segera terealisasi.

Hasil pertemuan pada saat itu, Pemerintah Kabupaten mendengarkan langsung kendala yang menjadi isu utamanya adalah masalah sosial saja. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan