Berjuang Sejak Kecil Demi Masuk Akpol, Beginilah Cerita Atlet Taekwondo Mengapai Cita-cita
Bercita-cita menjadi polisi sejak kecil, atlet taekwondo asal Mataram, Nusa Tenggara Barat sudah berjuang sejak kecil untuk bisa masuk Akademi Kepolisian (Akpol).--Bidhumas Polda Sumsel
BACA JUGA:Personel Polda Sumsel Wajib Meningkatkan Kedisiplinan, Kabid Propam Berikan Pesan Tegas
Namun di tahun ini ia ranking satu. Karena Lampung, tiap tahun cuma ngirim taruninya (calon taruni) cuma satu. Regina berasal dari keluarga sederhana, bukan keluarga kaya.
Ayahnya mantan satpam, kini bekerja swasta. Ibunya sampai hari ini berdagang sembako. Dia juga kerap berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan, melihat fenomena yang terjadi. Itu yang jadi pendorong kuat Regin mengejar cita-cita untuk lolos jadi Taruni Akpol.
“Saya ingin mengabdi ke masyarakat, mereka yang membutuhkan uluran tangan secara langsung, kehadiran sebagai penegak hukum dan selalu ada buat orang-orang kecil, karena juga berasal dari orang-orang kecil,” lanjutnya.
Regina merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Kakaknya masuk bintara Polri dan sudah berdinas dari tahun 2020 di Polres Tulang Bawang, Lampung.
BACA JUGA:Dua Kali Gagal, Kisah Catar Akpol asal Lampung Capai Ranking 1
BACA JUGA:WAJIB! Moralitas Jenderal Hoegeng Jadi Teladan Dalam Melayani Masyarakat, Ini Kata Kasespim Polri
Regin bersekolah TK–SD di Fransiskus, SMP di Xaverius dan SMA kembali ke Fransiskus. Semuanya di Bandar Lampung. “Swasta Katolik semua,” sambung gadis kelahiran Bandar Lampung 19 Oktober 2003 itu.
Rangkaian tes, sebutnya, ayah dan ibu menemaninya. Namun, kemarin ayahnya sudah kembali ke Lampung karena harus kembali bekerja. Pada hari Minggu ini, ibunya menemani Regina menjalani tes.
“Tapi saya nggak bisa ketemu juga, kemarin sempet liat-liatan aja gitu,” lanjutnya. Regina juga menyebut keinginannya masuk Akpol karena pertama belum ada keluarganya yang masuk, kemudian ingin pekerjaan dengan karir yang jelas sekaligus ada pengabdian ke masyarakat.
“Persiapannya, lebih banyak les, belajarnya lebih giat, juga intropseksi diri ternyata ada banyak aspek yang perlu diperhatikan di luar belajar. Latihan, sikap kita ke orang gimana. Bahwa, kita nggak tahu doa siapa yang bakal terkabul, jadi kita mesti berbuat baik ke orang lain,” tandasnya.
BACA JUGA:Membanggakan, Bhabinkamtibmas Kampung Ayambori Raih Hoegeng Awards 2024, Inilah Sosoknya
BACA JUGA:Hati-hati Bagi Pengendara, Selama 14 Kedepan Ada Operasi Patuh Musi 2024 di Palembang
Regina adalah satu di antara 492 Calon Taruna–Taruni Akpol yang saat ini sedang mengikuti serangkaian tes tingkat pusat.
Lanjut dia mengatakan, mereka mengikuti Computer Assisted Test (CAT) Akademik dan Asesmen Mental Ideologi.