Pertama di Indonesia! Cage-free District Yogyakarta Jadi Kawasan Bisnis yang Peduli Kesejahteraan Hewan
Yogyakarta resmi memiliki Cage-free District pertama di Indonesia yang berlokasi di Jalan Prawirotaman dan Tirtodipuran.--AFJ FA for koranpalpres.com
Salah satu penyumbang terbesar terhadap rasa sakit dalam sistem kandang baterai adalah kurangnya pemenuhan kebutuhan dasar bagi ayam.
Mulai dari tidak adanya sarang, tempat bertengger atau tempat istirahat dan tidur serta ruang untuk mencari makan.
Lalu Survei kedua menunjukkan mayoritas konsumen dunia termasuk di Asia mengkhawatirkan kesejahteraan ayam petelur.
BACA JUGA:Terima Kunjungan Binmas Polda Sumsel, Sultan Palembang Beri Usul yang Ringankan Tugas Polisi
BACA JUGA:Setor Dividen Rp3,09 Triliun, Kementerian BUMN Dukung PLN Lanjutkan Transformasi Bisnis
Di 14 negara yang beragam secara budaya, geografis, dan politik, sebagian besar dari 4.292 peserta dalam penelitian ini mengonsumsi telur.
Mereka menganggap penting bahwa ayam tidak menderita dalam proses produksinya.
Mayoritas peserta lebih memilih untuk membeli telur dari ayam yang tidak dipelihara dalam kandang baterai.
Temuan penelitian ini tidak hanya memberi peringatan kepada produsen telur mengenai preferensi dan tren pasar yang potensial.
BACA JUGA:Pemuda Asal NTT yang Berkarier di Spanyol Ini Bisa Jadi Solusi Lini Serang Timnas Indonesia
Melainkan juga sebagai kesempatan untuk pengembangan pasar ke depannya.
Unit usaha yang telah berkomitmen akan dimasukkan ke dalam website www.indonesiacagefreedistrict.com dan bisa diakses secara global.
Selanjutnya, untuk usaha yang sudah berkomitmen akan ditempelkan stiker di unit usahanya.
Ke depannya, Cage-Free District diharapkan mampu menjadi media promosi dan edukasi tentang telur bebas sangkar kepada masyarakat.