Gara-gara Iklan Sepeda Motor di Facebook, Seorang Pria di Palembang Tertipu
Gara-gara tergiur dengan iklan sepeda motor di media sosial (medsos) Facebook, seorang pria di Palembang jadi korban penipuan.--Kurniawan
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Gara-gara tergiur dengan iklan sepeda motor di media sosial (medsos) Facebook, seorang pria di Palembang jadi korban penipuan.
Atas kejadian itu, M Nur Beni (30) warga Jalan Ki Marogan, Lorong Purba, Kecamatan Kertapati Palembang melaporkan kejadian SPKT Polrestabes Palembang.
Menurutnya peristiwa itu terjadi pada Kamis 1 Agustus 2024 sekira pukul 10.00 WIB. "Saat itu saya ada di rumah bermain HP, tidak sengaja melihat iklan di Facebook tentang sepeda motor yang dijual murah," ujarnya, Jumat 2 Agustus 2024.
Kemudian karena tergiur pelapor pun menghubungi terlapor melalui Facebook yang berlanjut ke WhatsApp. "Untuk membuat saya yakin dengan terlapor ini, saya video call terlapor," katanya.
BACA JUGA:Bikin Negara Rugi! 2 Pegawai BRI ini Selewengkan Dana KUR Dalam Jumlah Fantastis, Buat Apa?
BACA JUGA:Kasus Keracunan Siswa SD di Palembang, Polrestabes Palembang Menunggu Hasil dari BPOM
Saat video call itu, terlapor ini mengaku sebagai anggota TNI karena saat video call terlapor ini menggunakan baju kaos loreng dan menggunakan baret hijau.
"Kemudian saya menscreenshot video call dengan terlapor, hingga membuat saya percaya dengan iklan yang dipasang terlapor tersebut," ungkapnya.
Selanjutnya, ia melakukan pembelian sepeda motor itu secara kredit, kemudian ia mentransferkan uang DP kepada terlapor.
"Namun tidak beberapa lama selesai saya transfer itu, terlapor ini menelpon saya dengan dalih kalau mobil yang membawa motor yang saya pesan mengalami kerusakan, dan terlapor ini meminta sejumlah uang," akunya.
BACA JUGA:Buset! Gara-gara Melakukan Pencurian Disertai Merampas Hak Suami Orang, Pria Ini Ditangkap Jatanras
BACA JUGA:Polsek Tanjung Raja Ungkap Kasus Penodongan di Jalan Lintas, Ini Pelakunya
Tapi hal itu tidak ia turuti, dan didapatkan kalau terlapor ini tidak bisa dihubungi lagi. "Atas hal itu saya ke kantor POM TNI," tambahnya.
Disana ia baru mengetahui telah menjadi korban penipuan lantaran terlapor bukan anggota TNI. Hal ini dikatakan kartu anggota yang ditunjukkan terlapor palsu, apalagi tidak sesuai dengan dengan baju dan pangkat yang digunakan.