Dari Alam Liar ke Pusat Pelatihan, Puskass Hadirkan Buku Gajah Palembang: Sejarah, Akar Konflik dan Solusinya
Puskass segera melaunching sekaligus menggelar diskusi Buku Gajah Palembang: Sejarah, Akar Konflik dan Solusinya.--kolase koranpalpres.com
BACA JUGA:Sukses di Era Digital! Museum Negeri Sumatera Selatan Bikin Aksi Perubahan Besar-Besaran
“Gajah berak besar, kancilpun hendak berak besar, akhirnya mati kebanggaan”, “Gajah lalu kumpai pun layu”, “gajah ditelan ular lidi”, dan lain sebagainya.
Kemudian, cicit kita menyangga dengan lantang, “gajah itu apa ya, Yah”. Sangat miris.
“Amit-amit jabang bayi”.
Semoga Air Sugihan sebagai rumah terakhirnya, tak menyebabkan gajah-gajah Palembang hilang ditelan bumi.
BACA JUGA:Bantah Gedung Kesenian Palembang Kembali Jadi KBTR, Pj Walikota: Mungkin yang Nulis Ngantuk
Semoga tanah bertuah Air Sugihan tetap menjadi negeri beradat dalam menjaga dan melestarikan gajah-gajah kita.
Sambil kita juga harus membangkitkan kesadaran untuk peduli dan ikut me-manusia-kan gajah-gajah milik kita di sana.
“Kalau bukan kito, siapo lagi?”.