Mengenal Makna Sakral dalam Prosesi Pernikahan Adat Palembang, Dari Madik Hingga Munggah
Prosesi pernikahan adat Palembang sarat dengan makna sakral karena memiliki nilai luhur dan filosofi masyarakat Palembang--yt/Mang Dayat
Tahap ini merupakan puncak acara pernikahan adat Palembang. Keluarga calon pengantin pria datang membawa 12 macam barang antaran, termasuk kain songket, batik Palembang, dan perhiasan.
Ibu calon pengantin perempuan menyambut mempelai pria dengan membalutkan kain songket pada punggungnya dan mengantarnya ke kamar calon pengantin perempuan.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Cafe Aesthetic Free Wifi di Palembang, Nongki Murah Tanpa Bikin Dompet Gerah!
BACA JUGA:Tak Lekang Oleh Waktu, 6 Wisata Kuliner Palembang Wajib di Kunjungi
Mempelai pria membuka kain yang menutupi wajah calon pengantin perempuan, lalu orangtua calon pengantin perempuan menyuapi nasi ketan kunyit dan ayam panggang.
Rangkaian terakhir ditutup dengan pemberian sirih dari istri kepada suami dan penimbangan topi suami sebagai simbol kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Tujuannya adalah untuk meresmikan pernikahan secara adat dan untuk melambangkan persatuan dan kebersamaan antara kedua mempelai.
Pernikahan adat Palembang, dengan segala prosesi dan simbolismenya, merupakan warisan budaya yang berharga.
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Cafe Populer di Palembang, Tempat Nongkrong Nyaman!
BACA JUGA:Pedagang Pasar 16 Palembang Tolak Relokasi, PT BCR dan Perumda Pasar Segera Ambil Langkah Hukum
Ia bukan hanya sekadar rangkaian acara, tetapi juga cerminan nilai-nilai luhur, filosofi, dan harapan untuk membangun keluarga yang harmonis dan bahagia.
Semoga artikel ini memberikan wawasan baru tentang keindahan dan makna sakral pernikahan adat Palembang, dan menginspirasi kita untuk menjaga dan melestarikan tradisi budaya yang kaya ini!