Sinergi Tim Pengabdian FKIP Unsri dan Guru IPS Melestarikan Warisan Sejarah dan Budaya Takbenda di Muara Enim
Tim Pengabdian Pendidikan Sejarah FKIP Unsri berfoto bersama para guru IPS Peserta Pengabdian kepada Masyarakat di Kabupaten Muara Enim.--FKIP Unsri for koranpalpres.com
Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif antara akademisi dan praktisi di lapangan untuk meningkatkan kompetensi guru melalui program-program yang terstruktur dan inovatif.
Dengan fokus pada pengembangan berbasis kebutuhan lokal, FKIP UNSRI terus berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Muara Enim.
BACA JUGA:Motivasi Ribuan Maba Unsri! Pj Gubernur Elen Setiadi Warning Mahasiswa Hindari Perilaku Tercela
Berpijak dari pentingnya pelestarian sejarah dan budaya takbenda di Kabupaten Muara Enim, tim pengabdian yang dipimpin oleh Dr. Hudaidah, M.Pd., dengan anggota Dr. LR. Retno Susanti, M.Hum., Dr. Syarifuddin, M.Pd., dan Risa Marta Yati, M.Pd.
Dengan tema “Sosialisasi dan Pelestarian Kekayaan Sejarah dan Budaya Nonbenda Muara Enim bagi Guru-Guru IPS di Kabupaten Muara Enim,”.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para guru mengenai pentingnya melestarikan sejarah dan budaya lokal.
Program sosialisasi ini didesain sebagai bentuk pendampingan kepada guru-guru IPS, agar mereka dapat memahami lebih dalam sejarah dan budaya takbenda yang ada di Muara Enim dan bagaimana mengintegrasikannya dalam pembelajaran di kelas.
Dr. Hudaidah, M.Pd, berharap melalui kegiatan ini para guru dapat memainkan peran penting dalam menjaga kekayaan budaya lokal agar tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Karena menurut Hudaidah, Kabupaten Muara Enim memiliki kekayaan sejarah dan budaya takbenda yang sangat banyak, menarik dan penting.
Salah satunya adalah "Budaya Tunggu Tubang" yang telah menjadi ciri khas daerah tersebut.
Budaya takbenda ini merupakan salah satu kearifan lokal yang memiliki nilai tinggi, sehingga perlu terus dikembangkan dan dilestarikan.