Tamparan Keras untuk Wartawan Amplop, Mahasiswa Universitas Andalas Tuding Uang Dapat Mengaburkan Fakta
Artikel ini ditulis oleh Rahmi Syafia Azzahra, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat dengan judul “Wartawan Amplop: Ketika Uang Mengaburkan Fakta”.--kolase koranpalpres.com
Praktik ini jelas sudah melanggar kode etik jurnalistik dan menodai kepercayaan publik terhadap media.
Bentuk pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan karena adanya beberapa alasan dari wartawan sendiri.
BACA JUGA:PENTING! Mahasiswa Universitas Andalas Bagi 4 Tips Dasar Kesiapsiagaan Sebelum Terjadi Bencana Alam
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Kaji Peran Penting Pendidikan dalam Membentuk Identitas Sosial
Pertama adalah disebabkan karena adanya faktor ekonomi.
Gaji yang diterima oleh wartawan di beberapa media mungkin tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup, sehingga mereka mencari cara lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Kedua, adanya pihak-pihak yang berkepentingan, seperti polisi atau pengusaha yang ingin memastikan berita yang keluar sesuai dengan keinginan mereka.
Ketiga, lemahnya pengawasan dan kurangnya sanksi tegas untuk para wartawan yang sudah melanggar kode etik.
Namun akan adanya dampak yang akan terjadi terhadap Jurnalisme.
Dampak yang terjadi tentu akan mempengaruhi kepercayaan publik terhadap wartawan dan media.
Ketika masyarakat merasa bahwa berita yang mereka baca tidak netral atau berpihak maka mereka akan kehilangan kepercayaan pada media.
Dan juga praktik ini dapat menyebabkan informasi yang disampaikan menjadi tidak akurat bahkan palsu.
BACA JUGA:Kian Marak! Mahasiswa Universitas Andalas Beri Solusi Jitu Atasi Perilaku Seksual Menyimpang