3 dari 4 Pelaku Pembunuhan di Kuburan Cina Palembang 'Dilempar' ke Indralaya, Ini Lokasinya

Reporter: Muhammad Wijdan |

Editor: Muhammad Wijdan |

Sabtu , 07 Sep 2024 - 20:45

3 dari 4 Pelaku Pembunuhan di Kuburan Cina Palembang 'Dilempar' ke Indralaya, Ini Lokasinya-Wijdan koranpalpres.com-

OGAN ILIR, KORANPALPRES.COM- 3 dari 4 pelaku pembunuh seorang bocah wanita berusia 13 di kuburan Cina Palembang di "lempar" ke Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.

Ketiga pelaku pembunuh tersebut adalah berinisial MZ dengan usia 13 tahun, lalu NS dan AS, keduanya masih berusia 12 tahun.

Nah, ketiga pelaku ini "dilempar" ke Indralaya tepatnya di Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum (PSRABH), Kelurahan Timbangan, Kacamata Indralaya Utara.

Sedangkan satu pelaku lagi yang berinisial IS umur 16 tahun diproses oleh aparat Satreskrim Polrestabes Palembang.

Menurut Kepala UPTD PSRABH, Dian Arif melalui Kasi Rehabilitasi Darwin Mokodongan mengatakan, ketiga bocah ini tiba di Indralaya pada pada Jumat 6 September 2024 malam sekira pukul 21.00.

"Tahap awal, tiga anak ini akan dilakukan assessment terlebih dahulu. Baru untuk selanjutnya bisa ditentukan treatment apa yang tepat untuk mereka," ungkapnya, Sabtu 07 September 2024.

Dikatakan dia, bahwa setiap anak yang masuk ke Panti Sosial PSRABH memerlukan assessment kurang lebih selama tiga hari.

"Baru selanjutnya kita lakukan pembinaan fisik, mental, sosial dan spiritual. Karena kita menggunakan terapi komunitas," paparnya.

"Yang pasti, yang paling utama bimbingan spiritual agar anak paham betul tentang nilai-nilai kemanusiaan," sambungnya.

Lebih lanjut katanya, anak-anak ini juga nantinya akan mengikuti berbagai kegiatan sesuai aturan yang berlaku di Panti tersebut.

3 dari 4 pelaku pembunuhan di kuburan cina palembang 'dilempar' ke indralaya, ini lokasinya                            ogan ilir, koranpalpres.com- 3 dari 4 pelaku pembunuh seorang bocah wanita berusia 13 di kuburan cina palembang di "lempar" ke indralaya, kabupaten ogan ilir.
ketiga pelaku pembunuh tersebut adalah berinisial mz dengan usia 13 tahun, lalu ns dan as, keduanya masih berusia 12 tahun.
nah, ketiga pelaku ini "dilempar" ke indralaya tepatnya di panti sosial rehabilitasi anak berhadapan dengan hukum (psrabh), kelurahan timbangan, kacamata indralaya utara.
sedangkan satu pelaku lagi yang berinisial is umur 16 tahun diproses oleh aparat satreskrim polrestabes palembang.
baca juga:mayat remaja perempuan ditemukan di tpu talang kerikil, 4 pelaku sempat lakukan pelecehan, ini kata psikolog
baca juga:wah! sebanyak 5 saksi diperiksa, terkait remaja perempuan meninggal akibat asfiksia di tpu talang kerikil
menurut kepala uptd psrabh, dian arif melalui kasi rehabilitasi darwin mokodongan mengatakan, ketiga bocah ini tiba di indralaya pada pada jumat 6 september 2024 malam sekira pukul 21.00.
"tahap awal, tiga anak ini akan dilakukan assessment terlebih dahulu. baru untuk selanjutnya bisa ditentukan treatment apa yang tepat untuk mereka," ungkapnya, sabtu 07 september 2024.
dikatakan dia, bahwa setiap anak yang masuk ke panti sosial psrabh memerlukan assessment kurang lebih selama tiga hari.
"baru selanjutnya kita lakukan pembinaan fisik, mental, sosial dan spiritual. karena kita menggunakan terapi komunitas," paparnya.
baca juga:terungkap! remaja perempuan ditemukan di tpu talang kerikil meninggal akibat asfiksia, apakah itu?
baca juga:warga komplek tpu talang kerikil palembang digegerkan penemuan remaja perempuan, berikut kondisinya
"yang pasti, yang paling utama bimbingan spiritual agar anak paham betul tentang nilai-nilai kemanusiaan," sambungnya.
lebih lanjut katanya, anak-anak ini juga nantinya akan mengikuti berbagai kegiatan sesuai aturan yang berlaku di panti tersebut.
"ya, seperti menunaikan salat lima waktu, mengaji dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya serta mendapatkan hak seperti makan tiga kali sehari, minum, kebutuhan mandi cuci kakus dan lain-lain," tuturnya.
hal ini katanya, sama halnya seperti menjalani aktivitas di pesantren. "kalau persentasenya 90 persen kegiatan keagamaan, sama seperti di pesantren," terangnya.
baca juga:terungkap! ibu aniaya anak kandung di ogan ilir sudah pernah buat surat perjanjian tak mengulangi ulahnya
baca juga:isak tangis iringi pemakaman nizam di kampung halaman ogan ilir, bocah 6 tahun korban penganiayaan ibu tiri di
namun katanya, di panti sosial ini, ditambah dengan kegiatan bimbingan sosial seperti bekal keterampilan.
"kita harapkan, jika mereka keluar dan bimbingan bagaimana nanti saat kembali, dapat diterima masyarakat," tukasnya.