Mengintip Peluang Pertanian Ogan Ilir, di Pundak Petani Milenial Ada Asa Kembalikan Kejayaan di Masa Depan
Artikel ini ditulis oleh Aisyah Puteri Utama, S.Tr.Stat., Statistisi Ahli Pertama di Kantor BPS Kabupaten Ogan Ilir, untuk memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) ke-64 tanggal 26 September 2024, dengan judul “Mengintip Peluang Pertanian Ogan Ilir”. --kolase koranpalpres.com
KORANPALPRES.COM - Artikel ini ditulis oleh Aisyah Puteri Utama, S.Tr.Stat., Statistisi Ahli Pertama di Kantor BPS Kabupaten Ogan Ilir, untuk memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) ke-64 tanggal 26 September 2024, dengan judul “Mengintip Peluang Pertanian Ogan Ilir”.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama yang berperan penting dalam perekonomian Kabupaten Ogan Ilir.
Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi sektor ini dalam penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 20,23 persen terhadap perekonomian Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2023.
BACA JUGA:Hari Statistik Nasional 2024, ini Cara Tepat Mendukung Perstatistikan di Indonesia
Selama 5 tahun terakhir kontribusi Sektor Pertanian selalu berkisar antara 20 persen yang berarti bahwa Sektor Pertanian memberikan andil yang cukup besar dalam penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Ogan Ilir.
Lantas, bagaimanakah kondisi pertanian di Kabupaten Ogan Ilir sekarang?
Pada tahun 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan Sensus Pertanian 2023.
Kegiatan ini berskala nasional dengan cakupan seluruh wilayah Indonesia, termasuk Ogan Ilir.
BACA JUGA:Pembinaan Statistik Sektoral Menjadi Sangat Penting Sebagai Rujukan Kebijakan Pembangunan
BACA JUGA:Seperti 2 Mata Pisau, Statistisi BPS Beber 1 Dekade Bonus Demografi di Ogan Ilir
Sensus ini merupakan pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2023 (ST2023) yang diinisiasi untuk mengakomodasi variabel yang diperlukan guna menyajikan data pertanian yang sangat dinamis.
Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan data di tingkat nasional dan internasional, serta dirancang agar hasilnya sesuai dengan standar internasional, mengacu pada program Food and Agricultural Organization (FAO) yang dikenal dengan World Programme for the Census of Agriculture (WCA) 2020.