Bukan di Palembang! Tim Pengabdian Unsri Menggali Potensi Songket Marga Danau Pedamaran OKI
Ketua Tim Pengabdian Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Dedi Irwanto SS MA di sela kegiatan Pengabdian Unsri pada Kelompok Sungkitan Marga Danau di Desa Pedamaran VI, Kecamatan Pedamaran, OKI, --unsri
Seperti sekarang ini masih ada pengrajin songket di kalangan eks Marga Sakatiga antara lain di Tebing Gerinting dan Muara Penimbung.
Atau juga di kalangan eks Marga Tanjung Batu, antara lain di Desa Tanjung Laut, Limbang Jaya, Tanjung Batu atau Desa Payaraman.
“Sepertinya saat ini budaya songket Marga Danau di Kecamatan Pedamaran terputus, mungkin pengetahuan tentang songket Marga Danau hilang sejak tak ada lagi pengrajin songket di Kecamatan Pedamaran setelah marga dibubarkan,” singgung Dedi.
Didasari kekhawatiran hilangnya budaya songket Marga Danau di Kecamatan Pedamaran ini, mendorong pihak Unsri menurunkan Tim Pengabdian untuk melakukan pendampingan pembuatan ATBM.
ATBM ini dibuat lengkap dengan mendatangkan sampel pengrajin utama dari Desa Limbang Jaya, OI untuk melatih Kelompok Sungkitan Marga Danau di Desa Pedamaran VI tersebut.
“Kita perkenalkan dan buat kembali ATBM ini di kelompok tersebut, mulai dari dayan, cacak, awit, apit, por, suri, tumpuan, pemipil, beliro, pelinting, teropong hingga rogan,” jelas Dedi.
Sebenarnya tutur Dedi, songket Marga Danau ini bahan dan motifnya tidak jauh berbeda dengan Songket Palembang.
Mulai dari motif tumbuh-tumbuhan seperti pucuk rebung, tanaman pakis, bunga-bungaan dan daun-daunan atau geometris dan gabungan keduanya.
Artinya tegas Dedi, tidak sulit mempelajarinya.
Terlebih Songket juga bagi masyarakat Pedamaran merupakan bagian utama pada acara gegawaan, antar-antaran atau bawaan pengiring pengantin.
BACA JUGA:Rumah Busana Tria Hadirkan Koleksi Zaya Raya, Usung Tema Kain Songket Limar