Bukan di Palembang! Tim Pengabdian Unsri Menggali Potensi Songket Marga Danau Pedamaran OKI
Ketua Tim Pengabdian Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Dedi Irwanto SS MA di sela kegiatan Pengabdian Unsri pada Kelompok Sungkitan Marga Danau di Desa Pedamaran VI, Kecamatan Pedamaran, OKI, --unsri
BACA JUGA:Jadi Destinasi Wisata Baru! Songket Khas Musi Rawas Akan Hiasi Danau Aur, Ini Jadwal Pembukaannya
Bahkan, dulu juga dijadikan untuk emas kawin.
Dalam tradisi perkawinan di Pedamaran, terutama pada masa lampau, dikenal dengan hantaran songket tujo turunan atau tigo turunan.
Artinya songket begitu penting dan digunakan terus di Pedamaran, baik dalam adat perkawinan, tujuh bulanan, atau marhabanan.
Hal ini juga membuktikan bahwa kerajinan songket pernah berkembang di Pedamaran.
BACA JUGA:Songket Mudahkan Pencegahan, Pemadaman dan Penegakan Hukum Karhutla di Sumsel
Hanya saja seiring hilangnya para pengrajin, begitupun keberadaan songket juga ikut tergerus dan punah.
“Oleh karena itu menjadi penting untuk menggali kembali dan menghidupkan kerajinan songket Marga Danau di Pedamaran,” tukas Dedi.
Drs Ansori MPd, anggota Tim Pengabdian Unsri menimpali, kegiatan ini bertujuan agar ATBM ini kembali akrab di masyarakat Pedamaran.
“Sehingga nanti muncul kembali kegiatan tenun songket Marga Danau di Kecamatan Pedamaran ini,” cetus dia.
BACA JUGA:1.000 Mahasiswa FISIP Unsri Latihan Penguasaan Platform Digital, Bekal Masuk Dunia Kerja
Anggota Tim Pengabdian Unsri lainnya, Dr Agustina Bidarti SP MSi menambahkan, upaya penggalian potensi songket Marga Danau Pedamaran ini merupakan peluang dan tantangan dalam mengelola kewirausahaan songket di pedesaan.
Agustina menilai kualitas kain songket ditentukan juga oleh seorang penenun songket.