Bukan di Palembang! Tim Pengabdian Unsri Menggali Potensi Songket Marga Danau Pedamaran OKI
Ketua Tim Pengabdian Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Dedi Irwanto SS MA di sela kegiatan Pengabdian Unsri pada Kelompok Sungkitan Marga Danau di Desa Pedamaran VI, Kecamatan Pedamaran, OKI, --unsri
Oleh karena itu menurut dia, penenun membutuhkan konsentrasi, kerapian dan teliti dalam menenun songket.
Sama seperti menganyam tikar purun yang telah lama eksis di Pedamaran.
Menenun songket bukanlah pekerjaan sekali jadi atau instant karena membutuhkan waktu cukup lama.
Untuk menyelesaikan pembuatan 1 helai kain tenun songket jelas Agustina, membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 12 hari dengan jam kerja 8 sampai 12 jam per hari.
Fakta ini pula sambung Agustina menunjukkan bahwa pekerjaan penenun tersebut hanya semata-mata menenun.
“Inilah yang akan kita bangkitkan di Pedamaran tersebut, di mana ibu-ibu bisa menenun songket, dan bapak-bapak sesekali dapat membuat ATBM,” sebutnya.
Sehingga sambung dosen Agribisnis Unsri ini, upaya tersebut dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga di kalangan pengrajin.
Sekaligus nantinya dapat melestarikan kembali songket Marga Danau di Pedamaran.
Masih menurut Agustina, jika melihat potensi kain songket yang terus dipergunakan dalam adat istiadat di Pedamaran.
“Maka secara sudut pandang entrepreneurship, songket berpotensi besar untuk dikembangkan kembali di Pedamaran,” cetusnya.