PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu, Komitmen Kembangkan Co-Firing Biomassa
Program Pertanian Terpadu yang dikembangkan PLN bersama Kementan sebagai komitmen Co-Firing Biomassa--Ist
BACA JUGA:PLN Berikan Pelatihan kepada 150 Siswa SMK di Lampung, Dorong Pengembangan Keterampilan Kerja
Sebelum di Tasikmalaya, program ini telah sukses diimplementasikan di Cilacap dengan luas lahan sebesar 106 Hektare dan di Gunungkidul dengan luas 30 Hektare.
Sementara itu Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara mengungkapkan bahwa biomassa yang digunakan PLN EPI untuk memenuhi kebutuhan co-firing sebagian besar berasal dari limbah pertanian dan perkebunan.
Karena kebutuhannya terus meningkat, pihaknya mengajak masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk memanfaatkan peluang ini untuk mendulang pendapatan ekonomi.
“Program Pengembangan Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya ini, dilakukan dengan penanaman tanaman indigofera sebanyak 100 ribu buah. PLN EPI juga akan menyerahkan sebanyak 205 ekor domba untuk dibudidayakan. Sebelumnya juga telah dilakukan pelatihan budidaya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya,” terang Iwan.
BACA JUGA:Pastikan Keandalan Listrik PON XXI Aceh-Sumut 2024, Begini Persiapan PLN
BACA JUGA:PLN Gelar Apel Siaga Pastikan Pasokan Listrik Andal Selama Kunjungan Paus Fransiskus dan ISF 2024
Tidak sampai di situ, Iwan juga menyampaikan bahwa penanaman tanaman energi ini dilakukan dengan sistem tumpang sari berupa cabai, tomat, dan timun.
Sehingga selain dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak dan bahan baku biomassa, juga dapat digunakan untuk penghasilan tambahan masyarakat.
"Dengan adanya program ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan di mana batang dan ranting tanaman energi dimanfaatkan untuk bahan baku biomassa, sedangkan daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, serta cabai, tomat, dan timunnya dapat dijual sebagai tambahan penghasilan,” imbuh Iwan.
Sampai dengan Triwulan III 2024, PLN EPI telah berhasil memanfaatkan biomassa untuk co-firing di 46 PLTU sebesar 3 juta ton.
BACA JUGA:PLN Gelar Pelatihan Literasi Digital Bagi Siswa dan Guru SMK Kosgoro Penawartama
Jumlah ini, kata Iwan, bakal ditingkatkan menjadi 10 juta ton di tahun 2025 guna memenuhi kebutuhan biomassa di 52 PLTU milik PLN.