Mudah Mengantuk Saat Beraktivitas, Bisa Jadi Gejala Diabetes, Waspadalah!

Reporter: Citra Utama |

Editor: Citra Utama |

Jumat , 27 Sep 2024 - 15:46

Mudah mengantuk saat beraktivitas, bisa jadi gejala diabetes, waspadalah!-Pexels.com/Karolina Kaboompics-

KORANPALPRES.COM – Apakah kamu mudah mengantuk saat beraktivitas?

Waspadahal, bisa jadi itu gejala diabetes.

Perlu kamu ketahui, diabetes tipe 2 sering terjadi, kadang muncul tanpa gejala yang jelas.

Namun, rasa lelah dan sering mengantuk bisa menjadi tanda awal yang diabaikan.

Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh sulit memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi.

Meskipun sudah istirahat, tubuh tetap merasa lelah.

Selain itu, sering buang air kecil yang dialami penderita diabetes dapat menyebabkan dehidrasi, yang memperburuk rasa lelah dan kantuk.

Jika rasa kantuk ini juga disertai dengan sering merasa haus, lapar berlebihan, atau penurunan berat badan tanpa sebab, sebaiknya segera periksa gula darah.

“Gejala klasik diabetes berupa sering buang air kecil, sering merasakan haus sehingga banyak minum, sering merasakan lapar sehingga banyak makan, dan ada juga terjadinya penurunan berat badan,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Evi Liliek Wulandari di laman Universitas Sebelas Maret (UNS).

Ia menyatakan, gejala diabetes dapat berbeda sesuai jenis kelamin.

mudah mengantuk saat beraktivitas, bisa jadi gejala diabetes, waspadalah!                            koranpalpres.com – apakah kamu mudah mengantuk saat beraktivitas?
waspadahal, bisa jadi itu gejala diabetes. 
perlu kamu ketahui, diabetes tipe 2 sering terjadi, kadang muncul tanpa gejala yang jelas.
namun, rasa lelah dan sering mengantuk bisa menjadi tanda awal yang diabaikan. 
baca juga:riset: orang kaya rentan terkena kanker, orang miskin rawan diabetes 
baca juga:5 minuman yang bisa kontrol gula darah, aman buat penderita diabetes 
pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh sulit memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi. 
meskipun sudah istirahat, tubuh tetap merasa lelah.
selain itu, sering buang air kecil yang dialami penderita diabetes dapat menyebabkan dehidrasi, yang memperburuk rasa lelah dan kantuk.
jika rasa kantuk ini juga disertai dengan sering merasa haus, lapar berlebihan, atau penurunan berat badan tanpa sebab, sebaiknya segera periksa gula darah.
baca juga:penderita diabetes harus banyak makan apa untuk jaga gula darahnya agar tetap stabil? simak penjelasan ini
baca juga:bahaya! 5 sayuran ini terlarang bagi penderita diabetes, batasi porsinya
“gejala klasik diabetes berupa sering buang air kecil, sering merasakan haus sehingga banyak minum, sering merasakan lapar sehingga banyak makan, dan ada juga terjadinya penurunan berat badan,” ujar dokter spesialis penyakit dalam, dr. evi liliek wulandari di laman universitas sebelas maret (uns).
ia menyatakan, gejala diabetes dapat berbeda sesuai jenis kelamin.
pada laki-laki, gejala diabetes diketahui dari menurunnya aktivitas seksual, sementara pada perempuan adalah keputihan yang berulang atau sulit untuk sembuh. 
dikutip dari healthline, penulis pada sebuah studi trusted source terhadap 155 orang dewasa dengan diabetes tipe 2 menyatakan, glukosa darah merupakan penyebab tidak langsung kelelahan dan rasa mengantuk pada peserta dengan akaike information criterion (aic) lebih dari 7 persen.
baca juga:benarkah penderita diabetes wajib kurangi makan nasi? ini kata studi
baca juga:9 jenis gula yang aman buat penderita diabetes, hati-hati pilih gula! 
temuan ini mengindikasikan kelelahan dan mengantuk akibat diabetes mungkin tidak selalu berhubungan dengan tingkat kontrol diabetes, melainkan lebih kepada gejala lain dari diabetes itu sendiri.
meskipun sering mengantuk tidak selalu berarti diabetes, tetapi penting untuk tidak mengabaikan gejala yang berlangsung lama.
berkonsultasi dengan dokter bisa membantu mendapatkan diagnosis yang tepat.
begitu juga dengan menjaga pola makan, berolahraga secara teratur, dan menjalani gaya hidup sehat penting untuk mencegah atau mengontrol diabetes. 
berikut beberapa tanda lain dari diabetes.
 
1. sering haus
tubuh kehilangan banyak cairan karena sering buang air kecil, menyebabkan rasa haus yang terus-menerus. 
hal ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi memaksa ginjal untuk mengeluarkan glukosa berlebih, menarik air dari tubuh.
 
2. sering buang air kecil
kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal harus bekerja ekstra untuk mengeluarkan glukosa melalui urine. 
akibatnya, frekuensi buang air kecil meningkat, sering menyebabkan dehidrasi.
 
3. penurunan berat badan secara berlebihan
pada diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi, sehingga membakar lemak dan otot untuk mendapatkan energi, yang mengakibatkan penurunan berat badan tiba-tiba tanpa perubahan pola makan.
 
4. rasa lapar berlebihan
diabetes mengganggu kemampuan tubuh untuk mengolah glukosa, menyebabkan kekurangan energi dan rasa lapar yang meningkat meski sudah makan cukup. 
tubuh terus-menerus mencari sumber energi tambahan.
 
5. kelelahan
kadar gula darah yang tinggi mengganggu proses metabolisme, menyebabkan tubuh merasa lelah dan kurang bertenaga, meskipun tidur cukup. 
kelelahan ini sering kali tidak hilang dengan istirahat.
 
6. penglihatan kabur
gula darah tinggi dapat menyebabkan pembengkakan pada lensa mata, mengubah bentuknya dan mengganggu penglihatan. 
hal ini sering menyebabkan penglihatan kabur yang bisa bersifat sementara atau permanen.
 
7. luka yang lambat sembuh
diabetes memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka dengan cepat. 
hal itu karena kadar gula darah yang tinggi dapat mengganggu sirkulasi darah dan sistem kekebalan tubuh.
 
8. kebas atau kesemutan
kerusakan saraf akibat diabetes (neuropati) dapat menyebabkan sensasi kebas atau kesemutan, terutama pada tangan atau kaki. 
hal tersebut terjadi karena kadar gula darah yang tidak terkontrol merusak saraf.
 
9. infeksi berulang
penderita diabetes memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau kulit. 
kadar gula darah yang tinggi juga mendukung pertumbuhan bakteri.