https://palpres.bacakoran.co/

Sinergikan Gender dalam Pembangunan, DPPPA Musi Banyuasin Wujudkan Keadilan dan Kesetaraan

Pemkab melalui Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Musi Banyuasin menggelar Rakor Penguatan Pelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Perencanaan Pembangunan Daerah --

IPG diukur melalui usia harapan hidup, rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah, dan pengeluaran per kapita, sedangkan IDG diukur melalui partisipasi perempuan dalam politik, profesi, dan kontribusi pendapatan perempuan. 

“Kedua indeks ini merupakan ukuran untuk melihat ada atau tidaknya kesenjangan gender dalam Pembangunan,” ucapnya.

Untuk itulah, ia mengucapkan terima kasih peserta yang mengikuti Rakor, semoga dapat mengikuti dengan  baik.

BACA JUGA:Sumur Ilegal Terbakar di Musi Banyuasin, Kapolda Sumsel Harapkan Ini Kepada Pemerintah Daerah

BACA JUGA:TEGAS! Ini Permintaan Kapolda Sumsel Kepada SKK Migas Terhadap Sumur Ilegal di Musi Banyuasin


Pemkab melalui Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Musi Banyuasin menggelar Rakor Penguatan Pelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Perencanaan Pembangunan Daerah --

Sementara itu Plt Kepala Dinas PPPA Kabupaten Musi Banyuasin, Emilia Aprianita, S.STP, M.Si menjelaskan, pengarusutamaan gender adalah strategi lintas sektoral yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab bersama.

Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (Pokja PUG) Kabupaten Musi Banyuasin, yang terdiri dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), harus terus mengupayakan agar strategi ini dapat dilaksanakan secara holistik dan berkelanjutan. 

Ia berharap, Rakor ini mampu meningkatkan pemahaman para pengambil keputusan tentang strategi PUG dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) sebagai instrumen untuk mengatasi kesenjangan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan yang setara antara perempuan dan laki-laki.

“Kita harapkan kegiatan ini mampu meningkatkan pemahaman akan pentingnya memasukkan analisis gender ke dalam perencanaan pembangunan yang sudah ada,” harap Emilia. 

BACA JUGA:Konsep Gender : Perbedaan antara pria dan wanita dalam pandangan masyarakat

BACA JUGA:Menuju Kesetaraan Gender: Menghadapi Standar Ganda dalam Hubungan Laki-laki dan Perempuan

Dengan demikian, pembangunan akan menjadi lebih efektif, akuntabel, dan adil dalam memberikan manfaat kepada perempuan dan laki-laki, serta menghasilkan kebijakan publik yang lebih efektif. 

“Akhirnya, kita dapat mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk Kabupaten Musi Banyuasin, baik laki-laki maupun Perempuan,” tutupnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan