Hadiah Terindah dari BI, Memorabilia Uang Pecahan Rp10.000 Tahun Emisi 2005 Hadir di Museum Negeri Sumsel

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Kamis , 03 Oct 2024 - 20:41

Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi (tengah) dan Kepala Kanwil BI Sumsel, Ricky Perdana Gozali didampingi Plt Kepala Disbudpar Sumsel Pantji Tjahjanto, Plt Kepala Disdik Sumsel Awalludin dan Plh Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Amarullah meresmikan Memorabili--Alhadi/koranpalpres.com

Memorabilia uang pecahan Rp10.000 ini salah satu upaya yang dilakukan BI Sumsel untuk meningkatkan rasa nasionalisme melalui mata uang rupiah.

Sekaligus merupakan kedaulatan bangsa dan mencerminkan keberagaman di Indonesia.

Ricky dalam kesempatan tersebut mengatakan, sesuai Undang-Undang, BI menyediakan uang yang dibutuhkan masyarakat baik dalam jumlah pecahan waktu dan kondisi yang layak edar.

Sebagai satu-satunya Lembaga yang memiliki kewenangan untuk mencetak uang imbuhnya, pihak BI sendiri juga memperhatikan banyak hal.

“Suatu kehormatan suatu daerah diabadikan dalam pecahan uang rupiah, salah satunya Sumsel, ini menjadi kenangan yang luar biasa,” ucap Ricky.

Uang pecahan Rp 10.000 diterbitkan pada Oktober 2005 hingga 2016 dan menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia.

Setelah itu, BI kembali menerbitkan uang pecahan Rp10.000 bergambar tokoh pahlawan nasional asal Papua, Frans Kaisiepo.

Dia berharap melalui memorabilia ini dapat meningkatkan cinta tanah air, serta cinta kepada sejarah dan budaya Sumsel.

“Terlebih memperkenalkan adat Sumsel dan diharapkan juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumsel dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Museum kita ini,” cetusnya.

Selain itu, dengan adanya memorabilia ini diharapkan dapat meningkatkan edukasi cinta terhadap rupiah terutama untuk generasi muda.

hadiah terindah dari bi, memorabilia uang pecahan rp10.000 tahun emisi 2005 hadir di museum negeri sumsel                            palembang, koranpalpres.com – hadiah terindah dari bank indonesia atau bi untuk museum negeri sumsel berupa memorabilia uang pecahan rp10.000 tahun emisi 2005.
monumen replika uang rupiah pecahan 10.000 bergambar rumah limas ini merupakan inisiasi perwakilan bank indonesia provinsi sumatera selatan (sumsel).
usai diresmikan oleh penjabat (pj) gubernur sumsel elen setiadi dan kepala kanwil bi sumsel, ricky perdana gozali, kamis pagi, 3 oktober 2024, kehadiran memorabilia tersebut tentunya melengkapi tampilan edukatif museum milik pemprov sumsel itu.
mengutip palpres.com, keberadaan memorabilia ini pula menurut pj gubernur elen setiadi dalam kata sambutannya, dirasakan sangat penting. 
baca juga:jangan lewatkan! 1 bulan gelar pameran temporer, museum negeri sumsel pamerkan ratusan koleksi menarik hati
baca juga:belajar bersama guru sejarah di museum negeri sumsel, ulas history hingga praktik buat kain jumputan palembang
pj gubernur elen setiadi berharap dengan diresmikannya memorabilia ini dapat semakin meningkatkan kunjungan pariwisata di sumsel.
dengan meningkatnya trafik kunjungan pariwisata di sumsel menurut dia, niscaya mampu mendorong perekonomian masyarakat.
elen setiadi mengaku sangat mengapresiasi acara memorabilia ini karena memperdalam pemahaman masyarakat terutama kalangan pelajar tentang rupiah.
“keberadaan rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa dan mengukuhkan kembali rasa kecintaan kita kepada negara indonesia,” tutur elen. 
baca juga:lestarikan tanjak palembang sampai kiamat, museum negeri sumsel undang mahasiswa 4 kampus
baca juga:nyalakan spirit seni budaya gen z, museum negeri sumsel kembali gelar lomba tari kreasi tradisional
dia menambahkan, peresmian memorabilia ini menjadi kenangan tersendiri untuk masyarakat sumsel.
“sehingga kita buatkan kenangannya di museum yang mana bangunan rumah limasnya (dalam uang rp10.000 tahun emisi 2005) memang berada di sini,” imbuhnya.
elen menuturkan, uang pecahan rp10.000 tahun emisi 2005 dinilai istimewa karena menampilkan gambar rumah limas yang merupakan ikon arsitektur tradisional.
selain itu, rumah limas sendiri mencerminkan nilai-nilai luhur serta kearifan lokal yang menjadi warisan kehidupan masyarakat sumsel. 
baca juga:super seru! ratusan peserta antusias ikuti pound fit outdoor class bersama herborist di museum negeri sumsel
baca juga:syuting di museum negeri sumsel, bspji palembang juarai lomba pakaian adat kemenperin porya festival 2024
"sebagai pj gubernur sumsel, saya merasa bangga bahwa sumsel menjadi bagian dari sejarah bangsa melalui representasi budaya lokal yang ada pada rupiah kita," cetusnya. 
untuk itu, elen setiadi mengajak masyarakat menjadikan momentum ini sebagai pengingat bagi semua, khususnya generasi muda.
mereka dikenalkan bahwa rupiah bukan sekadar alat tukar, melainkan juga sebagai simbol persatuan dan pentingnya menjaga warisan budaya. 
“dari sabang sampai merauke, rupiah dapat menghubungkan dan memperkuat keberagaman di nusantara,” tukasnya. 
baca juga:resmi jadi penghuni baru rumah limas museum negeri sumsel, pesona lemari tua hibah guru sejarah bikin terpukau
baca juga:belum ramah difabel, disbudpar sumsel dorong peningkatan sdm pemandu museum negeri sumsel
di kesempatan yang sama, kepala kanwil bi perwakilan sumsel ricky perdana gozali mengemukakan warisan dan budaya sumsel pernah ada dalam uang pecahan kertas rp10.000.
ia merinci, uang pecahan rp10.000 tahun emisi 2005 memiliki ciri khas sumsel. 
di mana uang rupiah pecahan 10.000 ini bergambar sosok pahlawan nasional dari sumsel, sultan mahmud badaruddin (smb) ii di salah satu sisinya.
dan sisi lainnya bergambar rumah limas yang bangunan aslinya berada di museum negeri sumsel. 
baca juga:luar biasa! museum negeri sumsel terima hibah alquran tulisan tangan kiyai delamat berusia 2 abad
baca juga:kaya situs megalitik! begini kata 4 pakar di seminar kajian koleksi museum negeri sumsel
memorabilia uang pecahan rp10.000 ini salah satu upaya yang dilakukan bi sumsel untuk meningkatkan rasa nasionalisme melalui mata uang rupiah. 
sekaligus merupakan kedaulatan bangsa dan mencerminkan keberagaman di indonesia. 
ricky dalam kesempatan tersebut mengatakan, sesuai undang-undang, bi menyediakan uang yang dibutuhkan masyarakat baik dalam jumlah pecahan waktu dan kondisi yang layak edar. 
sebagai satu-satunya lembaga yang memiliki kewenangan untuk mencetak uang imbuhnya, pihak bi sendiri juga memperhatikan banyak hal.
 baca juga:berebut jadi sang juara 2024, 155 finalis blusukan ke museum negeri sumsel
baca juga:museum negeri sumsel telusuri jejak marga, smb iv dorong pembuatan perda, ini pendapat 4 akademisi
“suatu kehormatan suatu daerah diabadikan dalam pecahan uang rupiah, salah satunya sumsel, ini menjadi kenangan yang luar biasa,” ucap ricky. 
uang pecahan rp 10.000 diterbitkan pada oktober 2005 hingga 2016 dan menjadi alat pembayaran yang sah di indonesia. 
setelah itu, bi kembali menerbitkan uang pecahan rp10.000 bergambar tokoh pahlawan nasional asal papua, frans kaisiepo.
dia berharap melalui memorabilia ini dapat meningkatkan cinta tanah air, serta cinta kepada sejarah dan budaya sumsel.
baca juga:beri pemahaman sejarah dan budaya ke masyarakat, museum negeri sumsel gelar seminar hasil kajian
baca juga:6 tahun berturut-turut gelar sang juara, museum negeri sumsel semakin dicintai gen z
“terlebih memperkenalkan adat sumsel dan diharapkan juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sumsel dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke museum kita ini,” cetusnya. 
selain itu, dengan adanya memorabilia ini diharapkan dapat meningkatkan edukasi cinta terhadap rupiah terutama untuk generasi muda.

selain peresmian memorabilia uang pecahan rp10.000, juga digelar edukasi cinta, bangga dan paham (cbp) rupiah yang diikuti oleh 500 pelajar sd dan smp di kota palembang.
di kesempatan itu pula pj gubernur sumsel elen setiadi sempat mengunjungi ruang pamer temporer yang rabu, 2 oktober 2024 resmi dibuka.
baca juga:wah! ada gss di museum negeri sumsel dipadati siswa sekolahan
baca juga:bikin turis mancanegara terpana, ini sejarah kain batik milik istri ak gani di museum negeri sumsel
pameran temporer tersebut memamerkan ratusan koleksi museum negeri sumsel hasil pengkajian yang dilakukan sejak 2019 hingga 2023. 
sementara plt kepala dinas kebudayaan dan pariwisata sumsel pandji tjahjanto dalam laporannya menyampaikan bagaimana awal mula terjalinnya kolaborasi antara museum negeri sumsel dan bi pada tahun ini.
bermula ketika kepala departemen pengelolaan uang bank indonesia, marlison hakim yang merupakan putra daerah sumsel, tanpa terjadwal, pada ahad, 15 september 2024, berkunjung ke museum negeri sumatera selatan untuk melihat koleksi rumah limas.
"setelah berbincang dengan salah seorang pemandu kami, muncullah gagasan untuk melaksanakan kegiatan ini," ungkapnya.
baca juga:hadiri seminar hibah masyarakat kepada museum negeri sumsel, bem ukb palembang dibuat terkesima
baca juga:gelar seminar kajian koleksi hibah, museum negeri sumsel terima puluhan barang bersejarah
lebih lanjut pantji menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pihak bi.
"kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bi, khususnya kantor perwakilan provinsi sumsel, serta semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini," pungkasnya.
tampak hadir, deputi kepala perwakilan bi sumsel duddy adiyatna,  plt kepala dinas pendidikan sumsel awalludin serta plh kepala uptd museum negeri sumsel, amarullah.