Fakta Mengejutkan! Peneliti BRIN Ungkap Walau Pendek, Prasasti Siddhayatra Bukti Legitimasi Kedatuan Sriwijaya
Peneliti BRIN Wahyu Rizky Andhifani menyampaikan materi sebagai narasumber Seminar Hasil Kajian Prasasti Siddhayatra Koleksi Museum Sriwijaya, Kamis, 3 Oktober 2024.--dokumentasi pribadi
BACA JUGA:Kolaborasi UIN Raden Fatah-BRIN, Perkuat Tridarma Perguruan Tinggi
“Hal tersebut dikarenakan dalam isi prasasti yang tidak terlalu penting biasanya ditulis sesingkat mungkin,” cetusnya.
Berikutnya dia menyebutkan, Aksara Pallawa yang tertua terdapat pada prasasti-prarasti berupa yupa yang ditemukan di daerah Kutai (abad IV Masehi).
“Penemuan itulah yang menjadi sejarah atau titik tolak tradisi tulis pertama di wilayah Nusantara,” jelas Wahyu lagi.
Setelah penemuan yupa-yupa tersebut sambung Wahyu, di abad V Masehi ditemukan lagi beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara.
BACA JUGA:12 SMP Bersaing di Lomba Berbalas Pantun di Museum Sriwijaya TWKS, Inilah Keseruannya!
Dan setelah itu di abad VII Masehi, muncullah prasasti-prasasti Kedatuan Sriwijaya yang berada di wilayah Palembang dan sekitarnya dengan Bahasa Melayu Kuno.
Setidaknya hingga saat ini terinventarisasi ada 45 Prasasti, masing-masing 24 prasasti panjang dan 21 prasasti pendek terkait keberadaan Kedatuan Sriwijaya.
Dari ke-45 prasasti tersebut, Wahyu menuturkan masing-masing prasasti memuat 4 tema pokok antara lain:
1. Maklumat
BACA JUGA:Nihil Persiapan Khusus! Ungguli 2 Pesaing, SMAN 12 Palembang Juarai LCC Museum Sriwijaya 2024
2. Ancaman atau Sapatha