4 Mahasiswa Universitas Andalas Sebut Optimalisasi Pengolahan Limbah Sapi Tingkatkan Efisiensi Peternakan
Artikel berjudul “Optimalisasi Pengolahan Limbah Sapi Untuk Meningkatkan Efisiensi Peternakan” ini ditulis oleh Salmiah, Winda Safitri, Sani Nasaruddin Tanjung dan Fitri Hanifah, mahasiswa Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.--youtube RevanDolanKandang
Pupuk organik meningkatkan aktivitas mikroba dan organisme tanah yang bermanfaat.
Hal ini menghasilkan siklus nutrisi yang sehat dan meningkatkan kualitas tanah.
Pupuk organik juga membantu meminimalkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air tanah dan degradasi tanah.
6. Mendukung pertanian berkelanjutan
BACA JUGA:4 Sapi Limosin dan Puluhan kambing Dibagikan Grab dan OVO di Hari Raya Idul Adha
Penggunaan pupuk organik merupakan salah satu komponen utama dalam pertanian berkelanjutan.
Pupuk organik membantu menjaga keberlanjutan sumber daya tanah, mengurangi erosi, dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.
Selain itu, pupuk organik juga mendukung praktik pertanian organik yang bebas dari pestisida sintetis dan bahan kimia berbahaya lainnya.
KESIMPULAN
BACA JUGA:5 Rahasia Marinasi Sate Sapi yang Lezat, Caranya Mudah Banget!
Pengolahan limbah kotoran sapi merupakan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah lingkungan sekaligus memberikan nilai ekonomi.
Melalui proses pengolahan, limbah tersebut dapat diubah menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan.
Proyek ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan peternak melalui penjualan produk hasil olahan.
Oleh karena itu, implementasi pengolahan limbah kotoran sapi sangat direkomendasikan untuk dikembangkan lebih lanjut dengan melibatkan berbagai pihak, baik dari pemerintah, swasta, masyarakat peternak, maupun guna mewujudkan manfaat jangka panjang yang lebih luas.