Mahasiswa Universitas Andalas Sebut Pengaruh Baik Politik Identitas dalam Budaya Perpolitikan di Pemilu 2024
Artikel berjudul “Pengaruh Praktik Politik Identitas dalam Budaya Politik di Pemilu 2024” ini ditulis oleh Antonio Gilberth Ogilvie Niron, Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat.--kolase koranpalpres.com
BACA JUGA: Caleg Terpilih Pemilu 2024 Masih Ada yang Belum Lapor LHKPN
3. Memobilisasi suatu kelompok
Para kandidat yang menggunakan sistem politik identitas maka akan lebih condong memenangkan pemilu karena mereka lebih gampang untuk mendapatkan dan dekat dengan rakyat untuk dukungannya.
4. Penguatan identitas budaya
Politik identitas bisa memperkuat kesadaran akan identitas budaya dan membantu melestarikan kebudayaan lokal.
BACA JUGA:Jaga Harkamtibmas Pemilu 2024, Kapolres Pimpin Siaga Sispam Kota di Gudang KPU Pagaralam
BACA JUGA:Trafik Data Naik 11 Persen, XL Axiata Jaga Performa Jaringan Selama Pemilu 2024
Ini memberikan ruang bagi kelompok-kelompok dengan identitas khusus untuk mempertahankan warisan budaya mereka dalam proses politik.
Politik identitas yang digunakan para kandidat calon seharus nya bertujuan untuk memperkuat dan mempersatukan bangsa Indonesia bukan untuk memecahkan belah suatu bangsa.
Politik identitas tergantung cara pemakaian nya oleh salah satu calon apakah berdampak baik atau berdampak buruk terhadap masyarakat.
Menurut Deputi IV Kepresidenan Juri Ardiantoro, perlu didetailkan bahwa yang dimaksud adalah identitas yang merusak atau identitas yang dipakai untuk politik kebencian.
BACA JUGA:Begini Arahan Kapolda Sumsel Dalam Menjaga Stabilitas Kamtibmas Pasca Pemilu 2024
BACA JUGA:Kenali Caleg Stres Pasca Pemilu 2024, Berikut Cara Mengatasinya
Harusnya identitas untuk memperkuat persatuan, dan bukan untuk politik pecah belah.
Dari pernyataan tersebut seharusnya digaris bawahi oleh para calon pemimpin yang bertarung di pemilu umum untuk meningkatkan tujuan tujuan negara.