Bukan Kompetisi Biasa! Lomba Tari Kreasi Tradisional di Museum Negeri Sumsel Punya Misi Pelestarian Budaya
Penampilan apik salah satu peserta Lomba Tari Kreasi Tradisional Sumatera Selatan di Aula Balaputra Dewa Museum Negeri Sumsel di hari pertama, Rabu, 16 Oktober 2024.--wawan/koranpalpres.com
“Semoga lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran, kolaborasi, dan berbagi pengalaman antar peserta," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Tamzi menjelaskan, kegiatan ini memberi ruang bagi kreativitas dalam menciptakan inovasi tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi.
“Kita sangat berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda," ungkapnya.
Hal ini tidak lain dalam mencintai dan melestarikan seni tari tradisional sebagai warisan budaya daerah.
"Untuk peserta ada sekitar 67 sanggar tari yang dikelola oleh berbagai pihak," terangnya.
Baik sekolah, perorangan, maupun komunitas, dari 11 kabupaten dan kota se-Provinsi Sumsel.
Daerah yang berpartisipasi, meliputi Palembang, Ogan Ilir, Banyuasin, Lahat, Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas (Mura), Prabumulih, Empat Lawang, Lubuklinggau, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Muara Enim.
"Lomba yang kita adakan ini berlangsung selama 2 hari yang dimulai hari ini (Rabu) hingga Kamis 17 Oktober 2024," timpalnya.
Lomba akan dimulai dengan 37 peserta yang berkompetisi, dan Kamis 16 Oktober 2024 dengan 30 peserta akan tampil mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba serta pembagian hadiah. Kategori pemenang lomba terdiri dari Juara I, II, III, Harapan I, II, III, serta 1 Juara Favorit dan 8 Juara Pendukung.