https://palpres.bacakoran.co/

Bentuk Kekayaan Nusantara! 5 Suku Terbesar di Pulau Sumatera, Ternyata Juaranya Suku...

Bentuk Kekayaan Nusantara! 5 Suku Terbesar di Pulau Sumatera, Ternyata Juaraya Suku...-YouTube/DataFakta-

2. Suku Aceh

Suku Aceh atau dalam bahasa Aceh disebut dengan Ureuëng Acèh adalah nama sebuah suku penduduk asli yang mendiami wilayah pesisir dan sebagian pedalaman Provinsi Aceh. 

Masyarakat suku Aceh mayoritas beragama Islam. 

Suku tersebut mempunyai beberapa nama lain, yaitu Lam Muri, Lambri, Akhir, Achin, Asji, A-tse dan Atse.

Bahasa yang dituturkan oleh suku ini adalah bahasa Aceh, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat dan berkerabat dekat dengan bahasa Cham yang dituturkan di Vietnam dan Kamboja. 

Bahasa Aceh termasuk dalam kelompok bahasa Aceh-Chamik, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia.

Bahasa-bahasa yang memiliki kekerabatan terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Cham, Roglai, Jarai, Rhade, Chru, Utset dan bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamik, yang dituturkan di Kamboja, Vietnam, dan Hainan.

Legenda rakyat Aceh menyebutkan bahwa penduduk Aceh pertama berasal dari suku Mante dan suku Lhan. 

Suku Mante merupakan etnis lokal yang merupakan bagian dari suku Alas dan suku Karo, sedangkan suku Lhan diduga masih berkerabat dengan suku Semang yang bermigrasi dari Semenanjung Malaya atau Hindia Belakang (Champa dan Burma).

BACA JUGA:Juaranya Terletak di Sumsel: 6 Candi Terbesar di Pulau Sumatera, Keajaiban Warisan Sejarah yang Mengagumkan

BACA JUGA:6 Provinsi Paling Diminati Investor di Pulau Sumatera, Juaranya Bukan Sumatera Selatan, Melainkan...

3. Suku Minangkabau

Masyarakat Minang merupakan bagian dari Melayu Deutro (Melayu Muda) yang melakukan migrasi dari daratan Tiongkok selatan ke pulau Sumatra sekitar 2.500–2.000 tahun yang lalu. 

Diperkirakan kelompok masyarakat ini masuk dari arah timur pulau Sumatra, menyusuri aliran sungai Kampar sampai ke dataran tinggi yang disebut darek dan menjadi kampung halaman orang Minangkabau.

Beberapa kawasan darek ini kemudian membentuk semacam konfederasi yang dikenal dengan nama luhak, yang selanjutnya disebut juga dengan nama Luhak Nan Tigo, yang terdiri atas Luhak Limo Puluah, Luhak Agam, dan Luhak Tanah Data. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan