Bentuk Kekayaan Nusantara! 5 Suku Terbesar di Pulau Sumatera, Ternyata Juaranya Suku...
Bentuk Kekayaan Nusantara! 5 Suku Terbesar di Pulau Sumatera, Ternyata Juaraya Suku...-YouTube/DataFakta-
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, kawasan luhak tersebut menjadi daerah teritorial pemerintahan yang disebut afdeling dan dikepalai oleh seorang residen (masyarakat Minangkabau menyebutnya dengan nama Tuan Luhak).
Masyarakat Minangkabau saat ini merupakan pemeluk agama Islam.
Jika ada masyarakatnya keluar dari agama Islam, mereka yang bersangkutan secara langsung juga dianggap keluar dari masyarakat Minangkabau.
Hal ini sesuai dengan istilah “dibuang sepanjang adat”.
Ada tiga pilar yang membangun dan menjaga keutuhan budaya serta adat istiadat masyarakat Minangkabau.
Mereka adalah alim ulama, cerdik pandai, dan ninik mamak, yang dikenal dengan istilah Tungku Tigo Sajarangan.
Ketiganya saling melengkapi dan bahu-membahu dalam posisi yang sama tingginya.
Semua urusan masyarakat dimusyawarahkan oleh ketiga unsur itu.
BACA JUGA:Ini 5 Kota Tersepi di Pulau Sumatera, Ada Pagaralam Lho
4. Suku Batak
Orang Batak adalah penutur bahasa Austronesia, tetapi tidak diketahui kepastian waktu nenek moyang orang Batak pertama kali bermukim di Tapanuli dan Sumatra Timur.
Bahasa dan bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa orang yang berbahasa Austronesia dari Taiwan telah berpindah ke wilayah Filipina dan Indonesia sekitar 2.500 tahun lalu, yaitu pada zaman batu muda (Neolitikum).
Identitas Batak populer dalam sejarah Indonesia modern setelah didirikan dan tergabungnya para pemuda dari Angkola, Mandailing, Karo, Toba, Simalungun, dan Pakpak di organisasi yang dinamakan Jong Batak tahun 1926, tanpa membedakan agama dalam satu kesepahaman.
Sebelum suku Batak menganut agama Kristen dan Islam, mereka mempunyai sistem kepercayaan dan religi terhadap Mulajadi na Bolon yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaannya terwujud dalam Debata Natolu.