Siap Hadapi Kompetisi Industri di 2025! XL Axiata Dorong Pemerintah Bikin Kebijakan Bisnis Strategis, Apa Aja?
Presiden Direktur PT XL Axiata Dian Siswarini (dua dari kanan) didampingi Chief Corporate Affairs Marwan O Baasir, Direktur & Chief Enterprise Business and Corporate Affairs Officer Yessie D Yosetya dan Director & Chief Technology Officer for Technology D--koranpalpres.com
Hal ini menurut dia akan mendorong persaingan sehat dan meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat.
”Kami pun siap untuk berkolaborasi dengan Starlink dan membuka peluang kerjasama untuk memperluas jangkauan layanan internet,” imbuhnya.
Ketiga, OTT yang menumpang di jaringan milik operator.
Regulasi diperlukan bukan untuk memberikan keistimewaan ke operator, tapi justru agar tercipta kompetisi yang fair.
BACA JUGA:Jelang Libur Panjang Lebaran 2024, Trafik Layanan XL Axiata Naik 20 Persen
BACA JUGA:XL Axiata Raih 3 Penghargaan Bergengsi, Berkontribusi Besar pada Masyarakat
Karena operator diharuskan membayar PNBP, spektrum, dan USO, serta selalu berinvestasi untuk memastikan layanan kepada pelanggan.
“Sedangkan OTT tidak membayar sama sekali, untuk pajak pun begitu, belum tentu benar,” singgungnya.
Karena itu masih menurut Marwan, perlu regulasi yang tegas untuk mengatur OTT ini.
Aturan untuk memastikan adanya perlakuan yang setara antara opertor dengan OTT XL Axiata memandang, pelaku bisnis OTT mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari industri internet Indonesia.
BACA JUGA:Dukung Pendidikan Berbasis Digital, XL Axiata Donasi Router dan Kuota Data ke Perguruan Islam
BACA JUGA:Cek Sekarang! Aplikasi MyXL dan AXISnet Banjir Promo Ramadan Hingga Lebaran
Sebaliknya, para operator telekomunikasi, termasuk XL Axiata, dengan produk layanan yang makin terjangkau malah tidak mendapatkan kenaikan pendapatan yang signifikan dari kenaikan trafik.
”Kenaikan trafik tersebut justru lebih dinikmati oleh OTT,” pungkasnya.