10 Negara Penyumbang Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Ada Indonesia Salah Satunya
Daftar negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia-Worldometer-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - China menjadi negara penghasil emisi karbondioksida terbesar di dunia. Indonesia ternyata juga masuk ke dalam daftar 10 negara penghasil emisi terbesar dunia tersebut.
Emisi karbon merupakan pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke atmosfer yang umumnya berasal dari pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti bahan bakar fosil, kayu, dan bahan kimia lainnya.
Emisi karbon ini sangat berkontribusi besar terhadap fenomena efek rumah kaca. Ini penyebab peningkatan suhu bumi yang signifikan dan berdampak sangat luas, termasuk perubahan iklim global serta berbagai masalah lingkungan, kesehatan, dan ekonomi.
Data emisi karbon dunia menjadi penting diketahui agar bisa memetakan masalah emisi karbon global sebagai landasan mengambil kebijakan yang diperlukan dalam mengatasi emisi karbon.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Resmikan SPALDT Di Palembang, Berharap Kurangi Pencemaran Sungai Musi
Data Emisi Karbon di Dunia
Melalui "Emissions Gap Report 2023", United Nations Environment Programme melaporkan bahwa emisi gas rumah kaca (GRK) global mencapai rekor tertinggi, yaitu 57,4 giga ton ekuivalen CO2 (Gt CO2e), meningkat 1,2 persen dari tahun sebelumnya.
Sehubungan dengan peningkatan ini, konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer juga terus melonjak dan mencapai 417,9 bagian per juta (ppm) pada 2022.
Angka tersebut diprediksi akan terus naik jika tidak ada langkah signifikan untuk mengurangi emisi global.
Sektor energi adalah penyumbang terbesar. Pembakaran bahan bakar fosil yang berkontribusi sekitar dua pertiga dari total emisi GRK sehingga pada 2022, penghasil karbondioksida dari bahan bakar fosil meningkat antara 0,8 hingga 1,5 persen.
BACA JUGA:Ada Car Free Day Baru di Palembang, Kurangi Polusi Hidup Lebih Sehat, Ini Lokasinya
BACA JUGA:7 Kota Terhijau di Indonesia, Suasana Asri, Bebas Polusi Dijamin Betah Tinggal di Sini
Kendati emisi bersih dari sektor ini relatif stabil pada 2022, penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan (LULUCF) juga berkontribusi terhadap emisi karbon global.