Ini Pasukan Elite dari 6 Negara Besar Mayoritas Muslim
Pasukan Kopassus ketika selesai melakukan pelatihan dan pendidikan.-military-
Dilansir dari Defence Military Asia, Bordo Bereliler adalah pasukan elite terbaik di Turki yang didirikan pada 1952 dan didirikan untuk menjaga Turki dari ancaman internal dan eksternal.
Warga Turki yang ingin bergabung dengan Bordo Bereliler, harus menjalani serangkaian proses seleksi yang ketat selama 3 hingga 4 tahun. Setelah lulus, mereka juga masih harus menjalani pelatihan lain agar bisa menghadapi berbagai situasi konflik.
Pasukan elite ini dikenal dengan doktrin yang keras. Saat beroperasi, para anggotanya sangat dilarang untuk mengalami kegagalan karena kegagalan bukanlah suatu pilihan.
BACA JUGA:8 Negara Pemilik Armada Militer Terkuat di Asia, Indonesia Nomor Berapa? Israel Jadi Pucat!
BACA JUGA:Lahirkan Tentara Jago Bahasa Inggris, Begini Langkah Korem Gapo
Pakistan: Special Service Group
Special Service Group (SSG) dari Pakistan adalah pasukan elit yang didirikan pada 1955. Dilansir Grey Dynamics, pasukan ini disebut memiliki kekuatan yang setara dengan Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) dan Angkatan Darat Inggris (British Army).
SSG punya semboyan "Iman, Taqwa, dan Jihad di Jalan Allah" yang bermakna seluruh anggota SSG merupakan orang beriman dan bertaqwa yang berperang membela kebenaran.
Masih dilansir dari Grey Dynamics, personel SSG dikenal dengan kecakapannya dalam bertempur, diklaim mahir bertempur dengan atau tanpa senjata dan mahir dalam melakukan operasi gerilya dan anti-gerilya.
Arab Saudi: Al-Ajrab Sword Brigade
BACA JUGA:6 Rekomendasi Wisata di Lubuklinggau, Mulai dari Panorama Alam Hingga Sejarah Militer
BACA JUGA:6 Sekolah Kedinasan Non Militer dan Tanpa Tes Fisik, Lulus Bisa Langsung Jadi PNS!
Dilansir Al Jazeera, Al-Ajrab Sword Brigade merupakan pasukan elit asal Arab Saudi, pasukan ini didirikan setelah Salman bin Abdul Aziz resmi menjadi raja pada 2015.
Nama Al-Ajrab diambil dari nama pedang Imam Turki bin Abdullah Al-Saud. Ia melabeli pedangnya dengan nama Al-Ajrab setelah menemukan karat pada pedangnya.
Saat ini Al-Ajrab Sword Brigade memiliki 5.000 personel yang direkrut dari angkatan laut, angkatan darat, dan angkatan udara Saudi.