https://palpres.bacakoran.co/

Pernah Dengar Bilangan Fibonacci? Pencinta Matematika Pasti Paham

Deret Fibonacci yang menjadi dasar banyak pekerjaan zaman modern.-math-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pernah dengar tentang bilangan Fibonacci?  Dalam ilmu matematika ada rumus yang diambil dari nama itu. Fibonacci merupakan sebuah  konsep dalam dunia matematika. Konsep itu dirumuskan dari nama matematikawan asal Italia, Leonardo Bonacci.

Melalui karya dia yang terkenal "Liber Abaci" Fibonacci memperkenalkan deret angka yang kini terkenal luas.

Deret angka yang menakjubkan ini, sekarang tidak hanya dapat diterapkan dalam matematika. Pemakaiannya kemudian meluas dalam bidang lainnya, seperti bidang seni, alam, ilmu komputer, hingga trading.

Lalu Siapakah dan Apa Latar Belakang Fibonacci

BACA JUGA:Kodim Lampung Timur Kenalkan Metode Gasing, Cara Seru Belajar Matematika untuk Generasi Muda!

BACA JUGA:Asah Skill Matematikamu dan Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp50.000 Langsung Cair, Ini Tutornya!

Siapa Fibonacci? Dalam pelajaran Matematika Kelas VIII, disebutkan bahwa Leonardo da Pisa, yang biasa dikenal dengan nama Fibonacci adalah seorang matematikawan asal Italia yang terkenal karena menemukan deret bilangan Fibonacci.

Di samping itu, ia juga berperan penting dalam memperkenalkan sistem penulisan dan perhitungan bilangan Arab di Eropa.

Fibonacci dikenal sebagai putra dari Guilielmo. Guilielmo ini punya julukan Bonacci yang berarti baik atau sederhana. Setelah kematian Guilielmo, Leonardo kerap disebut dengan nama Fibonacci berasal dari "Filius Bonacci" yang berarti "anak Bonaci."

Dahulu, Guilielmo bekerja di sebuah pos perdagangan di Bulgaria, Afrika Utara (sekarang menjadi Aljazair). saat masih muda Leonardo pergi ke sana untuk membantu ayahnya dan di tempat itu ia belajar tentang sistem bilangan Arab.

BACA JUGA:Anti Hitung-hitungan? Ini 10 Jurusan Kuliah yang Tidak Ada Pelajaran Matematika

BACA JUGA:Kamu Tidak Suka Matematika? Nih 8 Jurusan Kuliah yang Bisa Kamu Pertimbangkan

Fibonacci langsung menyadari bahwa bilangan Arab lebih sederhana dan efisien dibandingkan bilangan Romawi. Setelah itu ia melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Mediterania untuk belajar dari banyak matematikawan terkenal. Ia kembali ke rumah sekitar tahun 1200-an.

Tahun 1202, ketika berusia 27 tahun ia menuliskan semua ilmu yang ia pelajari dalam buku berjudul Liber Abaci atau Buku Perhitungan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan