https://palpres.bacakoran.co/

Tips Bagi Petani Lahat Untuk Menghasilkan Produksi Kopi Yang Berlimpah

Narasumber dari Disbun Lahat memberikan arahan mengenai perundang-undangan komoditi budidaya perkebunan, Senin 20 November 2023-Foto:Bernat Albar/-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Meski hasil panen tahun 2022 lalu Kecamatan Pajar Bulan hanya mencapai 2.271 ton dari 4.464 hektar lahan.

Jumlah kepala keluarga yang jadi petani kopi berada di urutan ke dua, dibawah Tanjung Sakti Pumu, yakni sebanyak 4.110 kepala keluarga.

Kendati demikian, masih kata dia, tetap memperhatikan komponen dan mekanisme yang pas, sehingga menghasilkan produktifitas yang berlimpah.

"Misalnya di stek dengan tumbuhan unggul, agar buah kopi pun banyak dengan produksi hingga puluhan ton," ucap Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi, Senin 20 November 2023.

BACA JUGA:Dewan Pengupahan Muratara Usulkan UMK di 2024, Jumlahnya Tinggi Dari Sumsel

Tentunya, sambung dia, Kabupaten Lahat sendiri mengenal jenis kopi Arabika sendiri ukurannya lebih kecil dan bundar, dengan rasa yang kuat dan pahit.

Terkadang memiliki aroma seperti gandum, biasanya kopi ini tumbuh pada ketinggian 700-1.700 Mdpl dan pertumbuhannya kisaran 4,5 meter hingga 6,5 meter.

"Sedangkan robusta cenderung mempunyai ukuran lebih besar bentuk oval, rasanya memiliki variasi beragam bisa lembut, manis, tajam dan juga kuat. Tumbuhnya pada ketinggian 700 Mdpl dan batangnya kisaran 2,5 - 4,5 meter," papar dirinya seraya menuturkan, ada 3 pola tanam yang dipakai diantaranya, tanam rakyat, perkebunan besar dan tumpang sari.

Disamping itu, sambung dia, yang perlu pekebun waspadai terhadap hama, yang kerap kali menyerang tumbuhan kopi untuk diperhatikan seksama.

BACA JUGA:Puncak HUT Ke 52 KORPRI Bupati OKU Timur Tekankan 3 Hal Kepada ASN

"Adalah Nematoda parasit dengan nama latin Pratylenchus coffeae dan Radopholus Similis, atau dikenal penggerek buah kopi (PBKo) dan penyakit karat daun atau disebut Hemileia Vastatrix," terangnya.

Nah, untuk pengendaliannya sendiri penggunaan bahan tanam tahan terhadap Nematoda parasit, dengan jenis klon kopi robusta BP 308 untuk batang bawah.

"Yakni, penggunaan agensia biologis dengan jamur trichoderma untuk jamur akar putih (JAP), jamur beauveria untuk PBKo serta penggunaan atraktan dan senyawa perangkap hypotan," ulas dirinya.

Ia menghimbau, sedangkan persoalan pengemasan dan penyimpanan produk, biji kopi hasil sortasi dikemas dalam karung dengan beras bersih 60 kg/kemasan, setiap karung diberi label yang menunjukkan nama produk, jenis mutu dan identitas produsen dengan menggunakan cat dengan pelarut non minyak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan