Akan Ada 2 Fenomena Hujan Meteor pada November 2024, Bisa Kita Saksikan Nggak ya?
2 Fenomena hujan meteor akan terjadi pada November ini.-MI news-
Dari laman Edukasi Sains Antariksa LAPAN diebutkan titik radian Leonid terletak di konstelasi Leo yang dapat disaksikan sekitar tengah malam.
Hujan meteor Leonid biasanya hadir antara awal hingga pertengahan bulan November setiap tahunnya.
Melansir dari NASA, Leonid mencapai puncaknya pada pertengahan November setiap tahun. Ini dianggap sebagai hujan meteor besar meskipun laju meteor sering kali hanya sekitar 15 meteor per jam.
Leonid sendiri merupakan meteor yang terang dan juga berwarna-warni dan juga cepat. Ia bisa bergerak dengan kecepatan 44 mil (71 kilometer) per detik, sehingga dianggap sebagai salah satu meteor tercepat.
BACA JUGA:Selain Senjata Antisatelit Rusia, Amerika Juga Waspadai Kecanggihan Satelit Cina
BACA JUGA: Perang Luar Angkasa Akan Sengit: Rusia Bikin Ketar-ketir AS dengan Senjata Nuklir Antisatelitnya
Cara Menyaksikan Fenomena Hujan Meteor
Kita bisa melihat dan mengamati hujan meteor dengan cara mencari tempat yang gelap (bebas polusi cahaya) dan berpandangan luas (tidak ada bangunan tinggi).
Jika bisa, kita cari tempat berdiri di bawah radian di belahan manapun maka hujan meteor terlihat lebih banyak.
Untuk mengamati tidak diperlukan peralatan atau keahlian khusus untuk melihat fenomena hujan meteor itu. kita hanya butuh langit malam yang cerah, dan dibantu dengan informasi pengukur kondisi jarak pandang untuk melihat hujan meteor.
Sudah dijelaskan oleh para ilmuwan, hujan meteor adalah hasil dari partikel-partikel kecil yang masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan dengan atmosfer.
BACA JUGA:2 Planet Tanpa Satelit Alami Beserta Alasannya, Yuk Pahami!
BACA JUGA:Kegagalan Qualcomm dalam Membawa Teknologi Satelit ke Smartphone Android
Fenomena hujan meteor telah ada selama ribuan tahun, dan tidak ada dasar ilmiah yang mendukung klaim bahwa hujan meteor bisa mengabulkan permintaan manusia.
Menurut para ilmuwan hujan meteor sebenarnya adalah hasil dari partikel-partikel kecil yang masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan dengan atmosfer sehingga proses ini menghasilkan kilatan cahaya yang kita lihat sebagai meteor.