Desa-Desa Ini Usung Konsep Pariwisata Berkelanjutan, No 3 Menghasilkan Rp 14 M Pertahunnya
Pariwisata berkelanjutan merupakan pariwisata yang mempertimbangkan dampak lingkungan.--kemenparekraf.co.id
BACA JUGA:5 Wisata Alam Tersembunyi di Sumatera Barat, Ada Air Terjun Mirip Grand Canyon Amerika Loh
Selain peninggalannya, desa ini juga terkenal dengan produksi patung dan lukisannya.
5. Desa Penglipuran (Bali)
Selain Desa Yenissari, Desa Penglipuran juga masuk dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan GGDD. Bahkan, desa wisata di Bangli, Bali ini sempat dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia.
Kesadaran akan perlindungan lingkungan hidup di Desa Penglipuran bersumber dari aturan adat desa tersebut.
BACA JUGA:10 Wisata Kota Tua di Indonesia Yang Indah Dan Penuh Sejarah, Kota Kamu Masuk Gak? Cek Disini Ya
Salah satu aturan yang menarik adalah larangan penggunaan kendaraan bermotor di kawasan perkampungan.
Tujuannya untuk menjaga kebersihan udara di Desa Penglipuran sebagai bentuk perlindungan lingkungan.
Selain itu, penataan wilayah Desa Penglipuran diatur dengan aturan konvensional yaitu konsep Tiga Mandala.
Penataan ruang secara tradisional inilah yang membuat Desa Penglipuran menjadi lebih rapi dan tertata.
BACA JUGA:Peran Pemerintah Kota Palembang Dalam Penjenamaan 'Palembang Darussalam' Sebagai Daya Tarik Wisata
6. Desa Blekok (Situbondo)
Nama Desa Blekok terpilih menjadi finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan semakin ramai diperbincangkan.
Selain warganya, desa wisata ini juga menjadi rumah bagi berbagai tanaman bakau dan ribuan burung.
Masyarakat setempat membuat suaka burung di desa wisata tersebut untuk melindungi burung ayam biru yang hampir punah.