Family Gathering Hari Ketiga Palembang Ekspres ke Lampung: Mengejar Lumba-lumba dan Mengemudikan Jukung
Salah satu wartawan Palembang Ekspres mencoba mengemudikan Jukung, Ahad (3/12/2023).--Eko
BACA JUGA:Wujudkan UMKM Naik Kelas : FINATRA Dukung Program Inkubasi Kominfo Ikhtisiar
Apalagi ada yang berlompatan di sekitar perahu, membuat rasa nyaman karena melihat lumba-lumba sedekat itu. Juki bercerita, semakin siang lumba-lumba itu semakin ke tengah dan wisatawan mengikutinya sampai ke mulut Samudera Hindia.
Di sana jukung berhenti mengikuti kawanan lumba-lumba itu dan berbalik arah. Selama sekira 1 jam di lokasi lumba-lumba rombongan pulang ke penginapan untuk sarapan.
Dalam perjalanan pulang ini, Juki sempat memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengemudikan jukungnya.
Tentu saja tawaran berharga itu tidak disia-siakan dan disambut gembira. Kapan lagi bisa mencoba mengendarai jukung kalau bukan dalam kesempatan ini.
BACA JUGA:Asyiknya Eksplor Lumba-Lumba di Laut Lepas Lampung
Juki memberikan sedikit trik untuk berbelok ternyata ada kayu semacam kemudi yang dibelokkan berlawanan arah seperti mobil atau motor.
Jika belok kiri kemudi digeser ke kanan demikian pula sebaliknya. Juga ia memberi tahu cara menambah kecepatan, ada sebuah tali yang dihubungkan ke mesin kapal.
Tali itulah yang diputar ke kanan atau ke kiri untuk menambah atau menurunkan kecepatannya. Ketika rombongan sampai lagi di vila atau penginapan langsung disuguhi sarapan.
Setelah sarapan dan beristirahat sejenak, rombongan memulai petualangan lainnya. Kali ini rombongan menjajal trekking ke Laguna Gayau.
BACA JUGA:3 Hal Mengerikan Setelah Manusia Menemui Kematian
Laguna Gayau adalah sebuah Laguna yang terletak di balik bukit Kiluan tidak jauh dari penginapan. Tetapi karena akses ke sana harus melintasi bukit maka perjalanan menjadi cukup lama.
Dari penginapan rombongan dibawa ke sebuah lokasi masuk ke kawasan Laguna. Ada jalan setapak dan sebuah petunjuk arah jarak untuk trekking atau berjalan kaki sepanjang 500 meter.
Jalur setengah kilo itu sebenarnya tidak terlalu jauh jika ada di trek lurus, tetapi karena ternyata jalurnya menanjak dan cukup curam perjalanan menjadi agak lambat.
Apalagi bagi yang tidak terbiasa berjalan mendaki, maka perjalanan itu sangat berat. Setelah setengah perjalanan ternyata ada puncak tertinggi bukit menuju Laguna.