Launching Gerakan Pelajar Cinta Megalitik, Pemkot Pagaralam Ajak Generasi Muda Cintai Warisan Budaya Masa Lalu
Pj Sekda Pagaralam melaunching gerakan pelajar cinta megalitik dan mengajak generasi muda mempelajari warisan budaya masa lalu.-Humas Protokol Pagaralam-
Sayangnya tidak ada naskah atau catatan resmi selain dongeng yang ada di masyarakat terkait batu-batu megalitikum itu.
“Seperti ada missing link antara zaman itu dengan zaman berikutnya seperti zaman kerajaan Sriwijaya,” kata dia.
Kebudayaan Besemah Jauh Lebih Tua dari Sriwijaya
Sama seperti keyakinan pecinta budaya Pagaralam Tumenggung Citra Mirwan yang kini sudah wafat. Ia meyakini usia kebudayaan yang menciptakan megalitikum itu jauh lebih tua dari kerajaan Sriwijaya.
“Kebudayaan Besemah itu mungkin saja yang tertua di Indonesia. Peninggalan zaman megalitikum itu masih zaman batu dan belum mengenal tulisan. Sementara Sriwijaya baru lahir bahkan setelah agama Islam lahir,” ujar dia.
Karena itu ia menolak dengan tegas anggapan bahwa suku Besemah adalah suku keturunan Majapahit seperti banyak tersebar di masyarakat saat ini.
“Besemah jauh lebih tua dari itu, bahkan sebelum ada kerajaan-kerajaan di nusantara,” kata dia.
BACA JUGA:Tembus Rekor MURI, 2 Daerah di Sumsel ini Miliki Situs Megalitik Terbanyak di Indonesia
BACA JUGA:Widya Wisata Megalitikum, Siswa Secaba Terpesona Peninggalan Sejarah Lahat
Selain megalitikum yang bertebaran beberapa bentuk peninggalan budaya yang masih ada di antaranya ada ghumah baghi atau rumah baghi yang terdapat di beberapa desa di Pagaralam.
Namun, meskipun sudah tua sepertinya rumah itu tidak ada hubungannya dengan kebudayaan pembawa megalit.