https://palpres.bacakoran.co/

Launching Gerakan Pelajar Cinta Megalitik, Pemkot Pagaralam Ajak Generasi Muda Cintai Warisan Budaya Masa Lalu

Pj Sekda Pagaralam melaunching gerakan pelajar cinta megalitik dan mengajak generasi muda mempelajari warisan budaya masa lalu.-Humas Protokol Pagaralam-

Sayangnya tidak ada naskah atau catatan resmi selain dongeng yang ada di masyarakat terkait batu-batu megalitikum itu.

“Seperti ada missing link antara zaman itu dengan  zaman berikutnya seperti zaman kerajaan Sriwijaya,” kata dia.

BACA JUGA:Lestarikan Arca Megalit Besemah, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel Konservasi Situs Sinjar Bulan

BACA JUGA:Sumatera Selatan Kaya Megalit, BPK Wilayah VI Lakukan Hal Luar Biasa di 4 Situs Megalitik Sepanjang 2024

Kebudayaan Besemah Jauh Lebih Tua dari Sriwijaya

Sama seperti keyakinan pecinta budaya Pagaralam Tumenggung Citra Mirwan yang kini sudah wafat. Ia meyakini usia kebudayaan yang menciptakan megalitikum itu jauh lebih tua dari kerajaan Sriwijaya.

“Kebudayaan Besemah itu mungkin saja yang tertua di Indonesia. Peninggalan zaman megalitikum itu masih zaman batu dan belum mengenal tulisan. Sementara Sriwijaya baru lahir bahkan setelah agama Islam lahir,” ujar dia.

Karena itu ia menolak dengan tegas anggapan bahwa suku Besemah adalah suku keturunan Majapahit seperti banyak tersebar di masyarakat saat ini.

“Besemah jauh lebih tua dari itu, bahkan sebelum ada kerajaan-kerajaan di nusantara,” kata dia.

BACA JUGA:Tembus Rekor MURI, 2 Daerah di Sumsel ini Miliki Situs Megalitik Terbanyak di Indonesia

BACA JUGA:Widya Wisata Megalitikum, Siswa Secaba Terpesona Peninggalan Sejarah Lahat

Selain megalitikum yang bertebaran beberapa bentuk peninggalan budaya yang masih ada di antaranya ada ghumah baghi atau rumah baghi yang terdapat di beberapa desa di Pagaralam.

Namun, meskipun sudah tua sepertinya rumah itu tidak ada hubungannya dengan kebudayaan pembawa megalit.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan