https://palpres.bacakoran.co/

Bagaimana Melahirkan Kader Berkarakter Bentuk Eksistensi Ponpes di Era Modern? ini Ide Brilian Ketua KPAD Muba

Artikel berjudul “Melahirkan Kader Berkarakter Bentuk Eksistensi Pondok Pesantren di Era Modern” ditulis oleh Soleman, M.Pd.I (Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Kandidat Doktor UIN Raden Fatah Palembang).--

Pasalnya, berbagai kemerosotan moral dan akhlak saat ini sedang melanda masyarakat Indonesia. 

Diperlukan usaha nyata dalam menanggulangi masalah tersebut, terutama dalam hal pendidikan ahlak dan karakter.

Di Indonesia pelaksanaan pendidikan karakter saat ini memang dirasakan sangat mendesak. 

Gambaran situasi masyarakat bahkan situasi dunia pendidikan di Indonesia menjadi motivasi pokok pengutamaan (mainstreaming) implementasi pendidikan karakter di Indonesia. 

Pendidikan karakter di Indonesia dirasakan amat perlu pengembangannya bila mengingat makin meningkatnya tawuran antar pelajar, serta bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya terutama di kota kota besar, pemerasan/kekerasan (bullying), kecendrungan dominasi senior terhadap yunior, fenomena suporter bola, penggunaan narkoba, dan lain-lain. 

Bahkan yang paling memprihatinkan, keinginan untuk membangun sifat jujur pada anak-anak melalui Kantin Kejujuran di sejumlah sekolah, banyak yang gagal, banyak usaha Kantin Kejujuran yang bangkrut karena belum bangkitnya sikap jujur pada anak-anak. 

Sementara itu informasi dari Badan Narkotika Nasional menyatakan ada 3,6 juta pecandu narkoba di Indonesia.

Pondok pesantren sebagai salah satu jenis lembaga pendidikan Islam di Indonesia, telah terbukti secara empiris mampu mengembangkan santri dari berbagai aspek, meliputi kemampuan intelektual, emosional dan pembentukan watak religius.

Sehingga lahirlah output pesantren yang memiliki pengetahuan dan akhlak karimah atau berkarakter. 

Keberhasilan pesantren dalam membentuk karakter santri karena pendidikan pesantren siswa diasramakan di pondok dalam bimbingan dan pengawasan kiyai, adanya wibawa dan keteladanan kiyai sebagai pemimpin pesantren dan suasana religius dalam pembelajaran di pesantren.

Konsep pendidikan semakna dengan education, yang dalam Bahasa latinnya educare. 

Secara etimologi, educare berarti melatih. 

Dalam istilah pertanian, kata educere berarti menyuburkan (mengolah tanah agar menjadi subur dan menumbuhkan tanaman yang baik). 

Pendidikan juga bermakna sebuah proses yang membantu menumbuhkan, mendewasakan, mengarahkan, mengembangkan berbagai potensi agar dapat berkembang dengan baik dan bermanfaat.

Sepanjang sejarahnya, istilah "pendidikan" berarti arahan orang dewasa yang disengaja yang ditawarkan kepada anak-anak agar mereka dewasa menjadi orang dewasa. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan