https://palpres.bacakoran.co/

Bagaimana Melahirkan Kader Berkarakter Bentuk Eksistensi Ponpes di Era Modern? ini Ide Brilian Ketua KPAD Muba

Artikel berjudul “Melahirkan Kader Berkarakter Bentuk Eksistensi Pondok Pesantren di Era Modern” ditulis oleh Soleman, M.Pd.I (Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Kandidat Doktor UIN Raden Fatah Palembang).--

Karena pesantren itu sendirilah yang merumuskan tentang eksistensi masa depan pesantren itu sendri. n

Para kyai sebagai pemimpin berperan banyak dalam menentukan pendidikan bagaimana yang dikehendaki di masa depan. 

BACA JUGA:PPTQ Al-Izzah Ponpes Tahfiz Modern di Tengah Kota Palembang Punya Kolam Renang dan Berkuda, Yuk Intip di Sini!

BACA JUGA:Pererat Silaturahmi, Bupati OKU Timur Undang Kiyai dan Pimpinan Ponpes OKU Timur, Ini Pesannya

Di sisi lain pembelajaran pesantren mengarah pada pengembangan intelektualitas berkombinasi dengan pembangunan akhlak.

Seiring dengan perkembangan zaman, pesantren saat ini sangat dibutuhkan adanya. 

Pasalnya, berbagai kemerosotan moral dan akhlak saat ini sedang melanda masyarakat Indonesia. 

Diperlukan usaha nyata dalam menanggulangi masalah tersebut, terutama dalam hal pendidikan ahlak dan karakter.

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, Hadiri Tahun Baru Islam, Kyai dan Santri Ponpes An-Nur Doakan Hj Lidyawati Jadi Bupati Lahat

BACA JUGA:Silaturahmi ke Ponpes Tahfiz Alquran Lantabur, Hepy-Efsi Meminta Restu

Di Indonesia pelaksanaan pendidikan karakter saat ini memang dirasakan sangat mendesak. 

Gambaran situasi masyarakat bahkan situasi dunia pendidikan di Indonesia menjadi motivasi pokok pengutamaan (mainstreaming) implementasi pendidikan karakter di Indonesia. 

Pendidikan karakter di Indonesia dirasakan amat perlu pengembangannya bila mengingat makin meningkatnya tawuran antar pelajar, serta bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya terutama di kota kota besar, pemerasan/kekerasan (bullying), kecendrungan dominasi senior terhadap yunior, fenomena suporter bola, penggunaan narkoba, dan lain-lain. 

Bahkan yang paling memprihatinkan, keinginan untuk membangun sifat jujur pada anak-anak melalui Kantin Kejujuran di sejumlah sekolah, banyak yang gagal, banyak usaha Kantin Kejujuran yang bangkrut karena belum bangkitnya sikap jujur pada anak-anak. 

BACA JUGA:Heboh! Jenderal Bintang Satu di Mapolda Sumsel Mendatangi Ponpes Ma'had Zaadul Ma'ad

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan