https://palpres.bacakoran.co/

Bagaimana Melahirkan Kader Berkarakter Bentuk Eksistensi Ponpes di Era Modern? ini Ide Brilian Ketua KPAD Muba

Artikel berjudul “Melahirkan Kader Berkarakter Bentuk Eksistensi Pondok Pesantren di Era Modern” ditulis oleh Soleman, M.Pd.I (Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Kandidat Doktor UIN Raden Fatah Palembang).--

Oleh karena itu, pendidikan mengacu pada segala upaya yang dilakukan oleh orang dewasa untuk membantu anak berkembang secara fisik dan mental sehingga dapat mencapai kedewasaan. 

Istilah "dewasa" dalam konteks ini mengacu pada perkembangan baik psikis maupun fisik, bukan hanya kematangan fisik.

BACA JUGA:2 Buah Tangan Pj Gubernur Agus Fatoni Auto Bikin Seisi Ponpes Sumringah

BACA JUGA:Wujudkan Generasi Muda Berkualitas, Danramil 418-03/Plaju Beri Materi LDK Ke Santri Ponpes Ar Rahman

Secara etimologi, kata karakter berasal dari bahasa Inggris (character) dan Yunani (character) yang berarti membuat tajam, membuat dalam. 

Kata karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti; sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 

Sedangkan karakter menurut Pusat Bahasa memiliki makna; bawaan hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak. 

Adapun makna berkarakter adalah; berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. 

BACA JUGA:Investasi Menuju Jannah! Yuk Wakaf Pembangunan Ponpes Al-Madina Prabumulih, Raih Pahala Jariyah Tak Terputus

BACA JUGA:Hadir di Pengajian Akbar Ponpes Nurul Fattah OKU Timur, Wabup Sebut Setiap Kesuksesan Ada Pengorbanan

Jadi, dapat dikatakan bahwa individu yang berkarakter baik adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Konsep pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. 

Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. 

Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan. 

BACA JUGA:Menghitung Hari! Daftarkan Buah Hati Anda di Ponpes Al-Madina Al-Islami Prabumulih Bisa dari Rumah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan