Dengan Berderai Air Mata, Gus Miftah Menyatakan Mundur Jadi Utusan Khusus Presiden
Dengan berderai air mata, Gus Miftah menyatakan mundur jadi Utusan Khusus Presiden.--
Saya seorang anak yang berlatarbelakang dari jalanan, bergaul dengan dunia premanisme dan klub malam.
Telah diangkat derjaat tinggi oleh Presiden adalah anugerah yang luar biasa melalui perantara Presiden Prabowo.
Saya mohon maaf pada bapak, belum bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan dari saya.
Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih pada bapak presiden karena saya belajar jadi ksatria.
Pada seluruh rakyat saya terimakasih atas dukungan doa dan kepercayaan selama saya menjalankan tugas ini.
Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari khilaf, kekurangan, baik sengaja atau tidak.
Saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam.
Saya yakin kebenaran hanya milik Allah SWT.
Saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam.
Saya yakin kebenaran hanya milik Allah SWT.
Saya boleh ada jabatan atau tidak, saya boleh berhenti atau bahkan saya boleh ada atau tiada.
Tapi Indonesia harus terus maju, jadi bangsa adil, makmur, bermartabat, apapun situasinya.
Bagaimanapun keadaannya untuk terus belajar dan hadir menjadi bagian dari solusi dalam kapasitas pendakhwa.
Saya tetap bawa pesan persatuan, toleransi, menjadikan keragaman jadi kekuatan.
Bukan pecah belah.