Tetangga Kok Gitu Sih? Warganet Kembali Julidi Keberhasilan Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi Unesco
Markas pusat Unesco. Saat ini bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa resmi Unesco yang membuat warganet Malaysia julid.-unesco-
Tidak dinyana postingan Jokowi itu ternyata mengusik warganet negeri jiran dan menuai banyak reaksi di sana. Sejumlah warga Malaysia yang ramai memberikan komentar dan terkesan meremehkan.
Menurut mereka seharusnya bukan bahasa Indonesia yang diresmikan sebagai bahasa Sidang Umum UNESCO, tetapi bahasa Melayu. Mereka ngotot mengatakan alasannya yang menurut warganet Malaysia lantaran bahasa Indonesia adalah bagian dari bahasa Melayu.
Namun, benarkah klaim warganet tetangga berisik itu?
BACA JUGA:Sosok Penyelamat Wayang Palembang, Pelestarian Warisan Budaya Benda Dunia UNESCO
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa) saat itu, Muhammad Abdul Khak, sudah menjelaskan dan menilai pernyataan bahasa Indonesia adalah bagian dari bahasa Melayu itu kurang tepat.
Sebab menurut dia, bahasa Indonesia telah ditetapkan secara resmi sebagai bahasa negara. Sedangkan bahasa Melayu adalah bagian dari berbagai bahasa di Tanah Air.
Abdul Khak menjabarkan ada lebih dari 80 dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa daerah di Indonesia. Sedangkan Indonesia sendiri memiliki lebih banyak lagi bahasa yakni 718 bahasa daerah yang tidak seluruhnya berakar Melayu. Bahasa-bahasa itulah yang dipersatukan dengan bahasa Indonesia.
Selain itu, Abdul Khak juga menyatakan Malaysia sama sekali tidak terlibat dalam upaya menyatakan bahasa Indonesia jadi bahasa UNESCO.
BACA JUGA:Bahasa Indonesia Resmi di Unesco Netizen Malyasia Julid, Beberapa Hal Ini Pernah Diklaim Mereka Lho!
BACA JUGA:Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Ke-10 Yang Diakui Sebagai Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO
"Malaysia sendiri, dalam upaya mengangkat bahasa Indonesia menjadi bahasa UNESCO tadi, sama sekali tidak terlibat. Dan nama yang kita ajukan memang bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu," ujar dia seperti pernah dimuat di laman ini.
Bahasa Indonesia dan Melayu Berbeda
Pada kesempatan berbeda, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Bahasa, Imam Budi Utomo juga menegaskan bahasa Indonesia dan bahasa Melayu merupakan dua bahasa yang berbeda. Menurut Imam, bahasa Indonesia bahkan sudah melampaui bahasa Melayu.
Ia menerangkan, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kaya karena bersumber dari 718 bahasa daerah. Setiap tahunnya, Badan Bahasa sendiri menargetkan 500-1.000 kosakata bahasa daerah bisa masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari setiap provinsinya.