Wajib Tahu! Sistem Tilang Gunakan Poin Bakal Diberlakukan Korlantas, Seperti Apa?

Reporter: Kurniawan |

Editor: Kurniawan |

Senin , 06 Jan 2025 - 11:48

Sistem tilang menggunakan poin pada SIM berlaku mulai tahun ini. Hal ini dijelaskan Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan.--Bidhumas Polda Sumsel

JAKARTA, KORANPALPRES.COM - Sistem tilang menggunakan poin pada Surat Izin Mengemudi (SIM) berlaku mulai tahun ini.

Korlantas Polri menyebut sistem ini bisa membuat pemilik SIM dicabut jika sering melanggar lalu lintas.

“Ini Januari sudah berlaku, terbit traffic recordnya, artinya sesuai dengan regulasi yang ada, dengan Perpol yang ada,” kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan, Senin 6 Januari 2025.

Irjen Pol Aan mengatakan sistem poin yang dimaksud adalah pemilik SIM pada awalnya memiliki poin maksimal 12.

Jika si pemilik SIM terus menerus melakukan pelanggaran lalu lintas, maka poin akan berkurang.

“Nanti kalau melakukan pelanggaran ringan, itu akan berkurang 1 poin, apabila melakukan pelanggaran sedang, itu akan berkurang 3 poin, bila melakukan pelanggaran berat, itu akan dikurangi 5 poin," ujarnya.

Apabila melakukan kecelakaan, meninggal dunia, itu 12 poin. Kemudian, tabrak lari itu bisa langsung dicabut SIM-nya. Ini sebagai upaya kita untuk menciptakan para pengemudi yang berkesalamatan.

Dalam Peraturan Kepolisian Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan SIM pasal 38 disebutkan.

Pemilik SIM yang mencapai 12 poin dikenai sanksi penahanan sementara SIM atau pencabutan sementara SIM sebelum putusan pengadilan.

Pemilik SIM yang dikenai sanksi tersebut harus melaksanakan pendidikan dan pelatihan mengemudi.

wajib tahu! sistem tilang gunakan poin bakal diberlakukan korlantas, seperti apa?                            jakarta, koranpalpres.com - sistem tilang menggunakan poin pada surat izin mengemudi (sim) berlaku mulai tahun ini. 
korlantas polri menyebut sistem ini bisa membuat pemilik sim dicabut jika sering melanggar lalu lintas.
“ini januari sudah berlaku, terbit traffic recordnya, artinya sesuai dengan regulasi yang ada, dengan perpol yang ada,” kata kakorlantas polri irjen pol aan suhanan, senin 6 januari 2025.
irjen pol aan mengatakan sistem poin yang dimaksud adalah pemilik sim pada awalnya memiliki poin maksimal 12. 
baca juga:kapolri berikan kenaikan pangkat anumerta kepada bripka andithya, berikut alasannya
baca juga:ternyata kapolri terjun langsung untuk pengecek pengamanan perayaan momen tahun baru, ini buktinya
jika si pemilik sim terus menerus melakukan pelanggaran lalu lintas, maka poin akan berkurang.
“nanti kalau melakukan pelanggaran ringan, itu akan berkurang 1 poin, apabila melakukan pelanggaran sedang, itu akan berkurang 3 poin, bila melakukan pelanggaran berat, itu akan dikurangi 5 poin," ujarnya.
apabila melakukan kecelakaan, meninggal dunia, itu 12 poin. kemudian, tabrak lari itu bisa langsung dicabut sim-nya. ini sebagai upaya kita untuk menciptakan para pengemudi yang berkesalamatan.
dalam peraturan kepolisian nomor 5 tahun 2021 tentang penerbitan dan penandaan sim pasal 38 disebutkan.
baca juga:ini jadi prioritas polri di pembukaan penerimaan siswa sma kemala taruna bhayangkara, apakah itu?
baca juga:kapolri menyapa warga secara langsung, ini lokasinya
pemilik sim yang mencapai 12 poin dikenai sanksi penahanan sementara sim atau pencabutan sementara sim sebelum putusan pengadilan. 
pemilik sim yang dikenai sanksi tersebut harus melaksanakan pendidikan dan pelatihan mengemudi.
apabila ingin mendapatkan sim kembali yang telah dikenakan sanksi penahanan sementara sim atau pencabutan sementara sim.
dilanjutkan pada pasal 39, pemilik sim yang mencapai 18 poin dikenai sanksi pencabutan sim atas dasar putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. 
baca juga:pimpin apel gelar pasukan operasi lilin musi 2024, pj gubernur sumsel sampaikan amanat kapolri, apa kira-kira?
baca juga:korlantas polri memastikan kesiapan menghadapi operasi lilin nataru, ini penjelasannya
pemilik sim yang dikenai sanksi itu harus melaksanakan putusan pengadilan tersebut berikut masa waktu sanksi pencabutan sim apabila ada dalam putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. 
setelah masa waktu sanksi pencabutan sim berakhir, pemilik sim dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan sim kembali.
"hal ini dengan ketentuan harus melaksanakan pendidikan dan pelatihan mengemudi dan mengikuti prosedur pembuatan sim baru," tandasnya.
dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. ayo gabung di channel whatsapp dengan cara klik link ini "channel wa koranpalpres.com"